...pelanggaran mengerikan terhadap hukum kemanusiaan internasional...
PBB (ANTARA News) - Pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon, Jumat, mengutuk serangan senjata dan bom bunuh diri di sebuah restoran di Kabul, yang menewaskan sedikitnya 14 orang termasuk empat staf PBB.

Sebuah pernyataan PBB menyebutkan, korban tewas lainnya dari serangan yang diklaim dilakukan gerilyawan Taliban itu, berasal dari organisasi-organisasi internasional lainnya, demikian laporan AFP.

"Serangan yang ditargetkan terhadap warga sipil tersebut benar-benar tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran mengerikan terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata Ban seperti dikutip oleh juru bicara.

Ban mengutuk serangan itu "dalam istilah terkeras," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

Empat staf sipil tewas, kata PBB, tetapi tidak memberikan rincian lainnya mengenai korban.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengatakan perwakilannya di Afghanistan tewas dalam serangan di restoran yang banyak dikunjungi orang asing tersebut.

PBB hadir untuk mengambil peran utama di Afghanistan ketika pasukan internasional menyelesaikan penarikan mereka pada tahun 2014 dan pemerintah mempersiapkan diri dengan pemilihan umum nasional.

Keamanan di pangkalan telah diperketat dan serangan itu akan menyebabkan peninjauan ulang keamanan staf, kata para pejabat PBB.

Semetara itu, Dewan Keamanan PBB juga mengutuk sangat keras serangan terbaru itu .

"Para anggota Dewan Keamanan menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, dan kepada rakyat serta pemerintah Afghanistan, disamping negara-negara lain yang warga negaranya telah menjadi korban serangan ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dewan Keamanan "menegaskan kembali keprihatinan serius mereka pada ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban, Al-Qaida dan kelompok-kelompok bersenjata ilegal terhadap penduduk setempat, pasukan keamanan nasional, dan militer internasional serta upaya bantuan internasional di Afghanistan."

(H-AK)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014