Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, Kedutaan Besar (Kedubes) Denmark di Jakarta sempat dijadikan sasaran bom mobil oleh jaringan teroris di Indonesia.

Negara itu jadi sasaran karena ada media massanya yang memuat karikatur Nabi Muhammad, kata Kapolri di Jakarta, Kamis.

Tapi, rencana itu dapat digagalkan setelah polisi menangkap tiga tersangka terorisme di Klaten, Jawa Tengah, pekan lalu.

Mereka adalah Sogir, Abdulah Sonata, dan Agus. Soghir tewas dalam penangkapan sedangkan Sonata dan Agus tertangkap hidup.

"Soghir adalah ahli membuat bom yang kemampuannya di atas Dr Azahari. Mereka merencanakan bom mobil," katanya.

Azahari, WN Malaysia yang menjadi buronan wahid Polri kasus terorisme telah tewas tertembak di Batu, Jawa Timur, 2005 lalu.

Dari dokumen saat penangkapan Soghir, Sonata dan Agus, polisi menyita barang bukti yakni tujuh rangkaian bom dan tiga senjata api.

Soghir diduga menembak mati tiga polisi di tiga tempat di Jakarta.

"Kita dapat mencegah (bom mobil itu). Anak-anak di lapangan masih bekerja lagi," ujar Kapolri.

Sonata yang baru tiga bulan keluar dari penjara setelah divonis tujuh tahun kasus terorisme diduga ikut terlibat kasus terorisme dengan merencanakan bom mobil.

Terkait dengan rencana pembentukan Badan Penanggulangan Teror oleh pemerintah, Polri menyambut baik langkah itu.

"Badan itu nanti yang akan menangani rehabilitasi, deradikalisasi dan upaya preventif terorisme," katanya.

Ia mengatakan, jika badan itu terbentuk maka tugas Polri akan lebih ringan karena akan lebih fokus pada penindakan kepolisian. (*)
(S027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010