Jakarta (ANTARA) - Seluruh pesepakbola di kawasan Amerika Selatan akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 asal China Sinovac jelang penyelenggaraan Copa America 2021 yang dimulai Juni, demikian disampaikan Presiden CONMEBOL Alejandro Dominguez.

Sebanyak 50.000 dosis vaksin Sinovac akan didonasikan kepada CONMEBOL (Badan Sepak Bola Amerika Selatan), kemudian diberikan kepada tim sepak bola putra maupun putri yang akan berlaga pada ajang Copa America tahun ini.

“Ini (vaksin) merupakan hadiah terbaik untuk sepak bola di Amerika Selatan,” kata Dominguez dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Rabu.

Copa America, sama seperti Piala Euro, awalnya dijadwalkan pada 2020 lalu, namun terpaksa diundur satu tahun kemudian akibat pandemi virus corona.

Australia dan Qatar telah diundang untuk ambil bagian dalam ajang tersebut sebagai tim tamu, tapi mereka lalu sama-sama menarik diri karena kekhawatiran akan pandemi COVID-19, sehingga hanya menyisakan 10 anggota federasi CONMEBOL yang ikut serta.

Baca juga: Copa America juga dimundurkan ke 2021
Baca juga: Euro dan Copa America diundur, Piala Dunia Antarklub ikut terdampak


Vaksinasi tersebut akan digelar bersama-sama dengan Argentina dan Kolombia mulai 13 Juni, dan ditargetkan selesai sebelum turnamen dimulai.

“Sinovac mengerti bahwa sepak bola merupakan aktivitas yang penting bagi perekonomian, kebudayaan serta kesehatan fisik dan mental warga Amerika Selatan,” ujar Dominguez.

Selain Sinovac, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou karena telah membantu mendatangkan vaksin tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan asosiasi kesehatan setempat mengenai pelaksanaan vaksinasi tersebut.

“Ini merupakan langkah yang amat besar untuk menghadapi pandemi COVID-19, jadi kami tidak akan lengah,” ungkap Dominguez.

Brazil merupakan juara bertahan setelah memetik kemenangan di kandang sendiri pada 2019 lalu, sementara Uruguay adalah pemegang rekor juara 15 kali.

CONMEBOL sempat menunda dua putaran kualifikasi Piala Dunia bulan lalu karena beberapa klub besar Eropa, yang sebagian besar dihuni oleh bintang-bintang top Amerika Selatan, mengancam tidak akan melepaskan pemain mereka terkait pembatasan karantina bagi orang-orang yang memasuki negara mereka.

Baca juga: Pemain sepak bola bukan prioritas untuk vaksin, kata Presiden FIFA
Baca juga: Jepang prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021