Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyesalkan kelompok tua yang masih bermain dalam Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta pada 3-8 Juli.

"Dua hari pelaksanaan muktamar menunjukkan indikasi masih bermainnya kelompok tua mantan elite Muhammadiyah dalam proses krusial muktamar, khususnya pemilihan pimpinan," kata Ketua Umum IMM Ton Abdillah Has kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Ia mengkhawatirkan keberadaan kelompok senior akan mengurangi objektivitas muktamirin, bahkan membuat muktamar kental dengan nuansa politis.

IMM mengingatkan, muktamar satu abad Muhammadiyah merupakan momentum akbar yang selayaknya menghasilkan produk gagasan, konsepsi gerakan dan kepemimpinan yang baik.

"Hal itu hanya akan terwujud jika muktamar berlangsung bernas, jernih, dan penuh keteduhan tanpa pertarungan politis yang dapat memecah-belah dan rawan ditumpangi agenda-agenda eksternal seperti yang menjadi kehawatiran selama ini," katanya.

Sebagai organisasi moderen, Muhammadiyah tidak mengenal patronase sehingga siapapun yang berupaya membangun patronase hanya akan mengerdilkan persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri.

"IMM mengimbau muktamirin agar tidak terpengaruh dan menjaga Muhammadiyah tetap di jalur dakwah amar ma`ruf nahi munkar," katanya.(*)

S024/E011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010