Yogyakarta (ANTARA News) - Panitia Muktamar ke-46 Aisyiyah melarang peserta yang sedang mengikuti sidang pleno di Graha Wana Bhakti Yogyakarta, dilarang mengobrol dan mengantuk, serta melakukan kegiatan lain yang mengganggu jalannya sidang.

"Ibu-ibu, muktamar ini hanya berlangsung lima tahun sekali, dan biaya pelaksanaannya sangat mahal, miliaran rupiah. Jadi saya mohon, agar peserta tetap fokus ke sidang," kata Hadiroh Ahmad yang memimpin sidang pleno, Senin.

Ia kemudian meminta panitia sidang untuk mengingatkan peserta agar tidak mengantuk, mengobrol, membaca koran, atau melakukan kegiatan lain yang mengganggu jalannya sidang.

Menurut dia, panitia sidang dapat menegur peserta yang tidak fokus ke persidangan, dengan cara-cara yang sopan.

Usai mendapatkan peringatan tersebut, ibu-ibu yang semula tertidur, membaca koran, atau mengobrol dengan rekannya, langsung menghentikan aktivitas mereka, dan kembali fokus menyimak jalannya persidangan hingga waktu istirahat tiba.

Menurut salah seorang peserta, padatnya jadwal muktamar sejak Sabtu (3/7), dirasakan menyebabkan rasa lelah, baik fisik, maupun psikis.

Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan peserta muktamar untuk mengabaikan rasa lelah tersebut, karena masih harus mengikuti kegiatan muktamar yang baru akan berakhir pada Kamis (8/7).

Misalnya, dengan membaca surat kabar yang menampilkan kabar hangat dari ajang muktamar atau berita-berita nasional dan internasional.

Mengobrol dengan rekan satu wilayah atau daerah juga menjadi pelepasan yang jamak dilakukan peserta dalam sidang pleno.

Bahkan, tidak jarang terlihat ibu-ibu yang tertidur di ruang sidang.
(U.E013/M008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010