Yogyakarta (ANTARA News) - Sebagian tukang ojek yang melayani peserta dan pengunjung Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta adalah wanita berusia antara 25 hingga 30 tahun.

Sejumlah tukang ojek wanita tersebut bergabung bersama tukang ojek pria menunggu di beberapa lokasi untuk melayani transportasi para peserta muktamar atau muktamirin khususnya untuk tujuan di wilayah Kota Yogyakarta.

Salah seorang tukang ojek wanita, Nunik (35), warga Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Senin mengatakan, dirinya mengetahui informasi perekrutan tukang ojek khusus muktamar ini dari pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Sewon, Bantul.

SMA Muhammadiyah Sewon menjadi tempat pendaftaran perekrutan tukang ojek muktamar dari Bantul.

Sampai hari ketiga muktamar ini, dirinya telah melayani banyak muktamirin maupun penggembira yang akan bepergian ke suatu tempat di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

"Mereka sebagian besar ingin diantar ke Pasar Beringharjo dan Jalan Malioboro," katanya.

Nunik mengatakan untuk menjadi tukang ojek muktamar syaratnya diantaranya memiliki surat izin mengemudi (SIM), surat-surat kendaraan lengkap, dan kartu tanda penduduk (KTP), dan uang pendaftaran Rp50.000.

Menurut dia, ongkos ojek muktamar paling rendah Rp10.000. Sedangkan jarak terjauh yang bisa dilayani jasa ojek ini adalah Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bagi muktamirin maupun penggembira yang menginap di dalam Kota Yogyakarta.

Ia mengatakan dirinya mangkal menunggu calon penumpang sejak pukul 08.00 WIB. Dirinya melayani muktamirin maupun penggembira hingga malam hari.

"Saya dalam sehari mendapatkan rata-rata Rp100.000 dari mengantar para muktamirin maupun penggembira," katanya.

Ia mengungkapkan ingin mendapatkan pengalaman dan tambahan pendapatan dengan menjadi tukang ojek muktamar Muhammadiyah.

Saya berharap mudah-mudahan di masa-masa mendatang ada kegiatan semacam ini sehingga membutuhkan jasa ojek untuk transportasi para peserta.

(PSO-161/M008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010