Dalam ledakan itu, empat orang yakni Tarsit (50), Ismiati (25) serta dua anak kandungnya, Dwi Maisaroh (3) dan Nabilatul Ahadiyah (6) mengalami luka bakar.
Kapolsek Gedangan, Kabupaten Malang, AKP Ni Nyoman Sri, menjelaskan kronologi kejadiannya yakni ketika itu Tarsit sedang memasak menggunakan tungku yang bersebelahan dengan ruang dapur. Sementara, dalam dapur itu diduga terdapat tabung yang gasnya dalam kondisi bocor, sehingga menimbulkan ledakan.
"Dugaan kita, ledakan tersebut dikarenakan adanya tabung yang gasnya mengalami kebocoran di dapur, sehingga menimbulkan korban yang berada di sekitarnya," katanya.
Ia menjelaskan, kepolisian masih menyelidiki ledakan itu yang dugaan awalnya mengarah pada kebocoran gas elpiji tiga kilogram.
"Kami sudah mengamankan barang bukti berupa tabung, selang, dan regulator untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, juga terjadi ledakan yang diakibatkan tabung elpiji tiga kilogram di Jl Kenangan Indah, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lhowokwaru, Kota Malang, pada Kamis (1/7).
Ledakan itu, mengakibatkan Mudjiono (85) mengalami luka di bagian kepala serta tangan karena tertimpa sebagian atap rumah yang jatuh akibat ledakan.
Sri Hariah, tetangga korban mengatakan, ledakan itu berawal ketika korban akan memasak nasi. Namun, setelah menyalakan kompor tiba-tiba terdengar suara ledakan yang mengakibatkan sebagian atap rumah tersebut hancur total. Sementara, Mudjiono hanya mengalami luka ringan akibat tertimpah sebagain atap yang ambruk itu.
"Ketika terdengar suara ledakan yang cukup keras, sejumlah tetangga berbondong-bondong ke rumah Mudjiono, dan tiba-tiba saja dia terlihat hanya mengalami luka di kepala dan tangan. Untung rumahnya tidak terbakar," ujarnya.
Polsekta Lhowokwaru Kota Malang yang mengetahui peristiwa itu, masih melakukan penyelidikan, dan mengamankan barang bukti berupa elpiji 3 kg.
"Elpiji sudah kami bawa ke kantor Polsekta Lhowokwaru, dan tidak ada korban," ujar salah satu petugas Polsekta Lhowokwaru.(*)
(T.pso-162/B/Y006/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
