Denpasar (ANTARA News) - Ni Nyoman Ariani Juariah (45), wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan tewas misterius di kamar kosnya di jalan Plawa Gang 13 No 2 A, Denpasar Timur, Selasa pukul 11.20 Wita.

"Sebenarnya pemilik kos mengetahui korban sudah meninggal Senin malam, namun karena takut tidak berani masuk kamar lalu menghubungi petugas," kata Kapolsek Denpasar Timur AKP Ambariyadi Wijaya dihubungi di Denpasar, Selasa.

Polisi yang datang ke TKP segera menyelidiki dan membawa jenasah wanita itu ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar untuk penanganan lebih lanjut.

Kapolsek, mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi di sekitar TKP, korban memang sejak beberapa minggu terakhir mengeluhkan sakit.

"Kami belum bisa mengetahui penyebab pasti apakah korban meninggal karena sakit atau karena sebab lain, kami harus menunggu hasil autopsi rumah sakit," kata Ambaryadi.

Polisi telah menghubungi keluarga korban, namun karena mereka tidak segera memberi jawaban apakah menyetujui autopsi atau tidak, maka polisi mengambil keputusan untuk dilakukan autopsi.

Untuk kepentingan ini, penyidik telah bersurat ke dokter rumah sakit, meminta autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban.

Diakui Kapolsek, kemungkinan keluarga korban masih memikirkan untuk menanggung biaya autopsi yang diperkirakan mencapai Rp2 jutaan. Namun autopsi harus dilakukan karena kepolisian tidak ingin nantinya ada pihak yang menuntut kematian korban.

Dari keterangan saksi di sekitar tempat kos korban, diketahui jika wanita yang telah berganti dengan nama Bali itu selama ini korban tinggal seorang diri memiliki seorang teman dekat yang sesekali datang mengunjunginya.

Dipihak lain, Kepala Instalasi Kedokteran RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi menjelaskan, begitu jasad korban tiba di rumah sakit, pihaknya telah melakukan pemeriksaan visum luar.

"Dari visum luar diketahui tidak ditemukan adanya tanda tanda bekas tindak kekerasan," kata Dudut dikonfirmasi terpisah.

Dikatakan dia, dari pemeriksaan diketahui pula korban diduga meninggal karena sakit hanya saja sakit apa yang diderita sehingga merenggut nyawa korban, hal itu baru bisa terjawab setelah dilakukan autopsi.

"Kami masih menunggu permintaan autopsi dari penyidik begitu ada surat masuk, secepatnya dilakukan autopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban," ucapnya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010