Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan tingkat inflasi 2010 akan tetap dijaga sesuai asumsi pemerintah sebesar 5,3 persen, walau kemungkinan ada kenaikan realisasi akibat tingginya sektor konsumsi.

"Kita masih optimis bahwa itu masih akan di kisaran 5,3 persen, jadi kalau sekarang sudah mencapai 2,42 persen, memang harus diwaspadai, tetapi kita belum melihat itu akan terlampaui," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan ada kemungkinan inflasi pada bulan-bulan mendatang akan tinggi.

"Namun pemerintah berusaha agar jalur distribusi barang tidak terganggu, agar tidak terjadi kelangkaan barang serta mengantisipasi kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), hari libur sekolah, hari raya besar keagamaan dan pemberian gaji ke-13," tambahnya.

Agus menyakini distribusi terjaga, jangan sampai ada hambatan. Kita mengantisipasi kenaikan TDL, walaupun (dampak inflasi) sedikit.

"Kita mengantisipasi musimnya anak sekolah, bayaran anak sekolah terus Lebaran, itu kita antisipasi, dan kita berkeyakinan bahwa inflasi akan dikendalikan," ujarnya.

Menurut dia, unsur pemerintahan dibawah Menko Perekonomian seperti Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan terus untuk berkoordinasi menjaga inflasi.

"Penyebab inflasi tinggi karena barang-barang yang volatilitasnya tinggi, jadi kalau kekurangan (barang maka harga) akan naik, jadi kita berikan perhatian tinggi," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengaku optimistis inflasi tahun ini bisa di bawah 6 persen meski efek lanjutan dari dampak kenaikan TDL rata-rata 10 persen per 1 Juli 2010 diperkirakan masih terasa hingga akhir tahun.

"Menurut saya tetap masih ada ruang untuk mengamankan inflasi antara 5,3 persen hingga 5,5 persen. Kalaupun meleset, mudah-mudahan tidak sampai menyentuh 6 persen, tapi mendekati 6 persen bisa," katanya.

Sementara, Analis Citi Johanna Chua dalam kajian pasar, merevisi ke atas perkiraan inflasi 2010 dari 5,6 persen menjadi 6,1 persen dan angka ini lebih tinggi dari target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia 4-6 persen.

Menurut Johanna, tekanan inflasi terus menguat. Inflasi Juni YoY sebesar 5,05 menurut Johanna lebih tinggi dari harapan pasar yang memperkirakan 4,56 persen.

Sementara dalam beberapa bulan ke depan, sinyal tekanan inflasi menguat sudah dirasakan.

Menurut dia, seperti yang dinyatakan Bank Indonesia, tekanan inflasi setidaknya akan dipicu oleh kenaikan tarif dasar listrik, datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri serta peningkatan inflasi di sektor makanan karena cuaca yang sulit diprediksi.(*)

(T.S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010