Jakarta (ANTARA News) - Petenis terbaik putra Indonesia Christoper Rungkat optimistis meraih angka pertama melawan pemain tunggal kedua Thailand, Weerapat Doakmaiklee, pada pertandingan hari pertama Indonesia melawan Thailand kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis.

"Saya harus mengambil angka pertama, karena ini akan menjadi kunci kemenangan Indonesia melawan Thailand," kata Christo di Jakarta, Rabu (7/7).

Pertandingan tuan rumah Indonesia melawan Thailand ini merupakan babak kedua Grup II zona Asia-Oceania yang dilaksanakan di di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (9/7).

Pemenang pertandingan ini berhak maju ke babak final Grup II menghadapi pemenang semifinalis lainnya, Pakistan melawan Selandia Baru.

Christo mengaku mengetahui kelebihan, kelemahan, dan gaya permainan Weerapat meskipun sudah lama tidak bertanding melawan petenis Thailand peringkat 703 dunia ini.

Menurut Christo, dia terakhir bertemu Weerapat ketika masih pada usia junior dan kalah.

Weerapat sempat mengikuti turnamen tenis seri Sportama Futures yang juga diikuti Christo di Bandung, Tarakan, dan Tegal baru-baru ini.

Dia menapak hingga babak perempat final pada seri pertama di Bandung, dan kalah di babak pertama seri kedua dan ketiga, di Tarakan dan Tegal.

Menurut Christo, jika dapat memetik kemenangan pada pertandingan perdana di hari pertama, pertandingan-pertandingan berikutnya akan mudah dijalani oleh petenis Indonesia lainnya.

Pertandingan hari pertama Jumat, juga menampilkan tunggal kedua Indonesia, Sunu Wahyu Trijati melawan tunggal pertama regu Thailand, Kittipong Wachiramanowong.

Pada pertandingan hari kedua, Sabtu (10/7), ditampilkan satu nomor ganda. Pada nomor ini Indonesia kemungkinan besar menampilkan pasangan Christopher Rungkat/Ketut Nesa Artha.

Regu tamu Thailand kemungkinan besar menampilkan kakak-adik Sonchat Ratiwatana/Sanchai Ratiwatana, peringkat 97 dunia.

Pertandingan ketiga berikutnya hari Minggu (11/7) kembali ditampilkan dua nomor tunggal dengan lawan disilang. Christo menghadapi Kittipong dan Sunu melawan Weerapat.

Tentang pertandingan melawan Kittipong, Christo mengaku yakin dapat memetik satu angka. Kedua pemain telah empat kali bertemu dan skor sementara 3-1 untuk keunggulan Christo. Mereka terakhir bertemu pada turnamen futures di Malaysia, minggu lalu, yang dimenangi Christo 7-6 (5), 6-3.

Diakui oleh Christo bahwa Kittipong merupakan pemain yang hebat. "Dia merupakan bintang tenis baru di Asia. Peringkatnya meroket dari posisi seribuan menjadi 481 dalam waktu hanya sekitar setahun. Ini pencapaian yang sangat tinggi dan merupakan prestasi luar biasa bagi seorang petenis, apalagi petenis dari Asia Tenggara," papar Christo.

Dia tambahkan bahwa sewaktu sama-sama junior, Kittipong merupakan rival utamanya di Asia Tenggara. "Peringkat saya juga meningkat pesat akhir-akhir ini, sehingga pertandingan melawan dia nanti bakal seru," Christo menuturkan.

Peringkat Christo juga meningkat pesat dalam lima minggu terakhir dari urutan 1.710 menjadi 668 dunia. Hal ini terjadi karena hasil yang dia bukukan, yaitu mencapai babak semifinal turnamen futures di Bandung, juara turnamen futures Tarakan, babak kedua futures di Tegal, dan di Malaysia.

Tentang peringkat ini Christo menyatakan, di arena Piala Davis faktor peringkat tidak menjadi jaminan kemenangan seorang pemain. Menurut dia, dalam pertandingan Piala Davis faktor percaya diri merupakan kunci utama kemenangan seorang pemain.

"Kalau dia memiliki kepercayaan diri tinggi, dia mampu mengambil poin-poin penting, semisal break point. Bagaimana pemain dapat memenangkan poin-poin penting kalau dia tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi," Christo menjelaskan.

Christo segera menambahkan bahwa kepercayaan diri dapat dibangun melalui berbagai hal, misalnya latihan intensif dan turnamen.

Ditanya tentang keraguan sejumlah pihak terhadap kemampuan fisik pemain Indonesia untuk memenangkan pertandingan melawan Thailand, Christo dengan tegas menepis keraguan itu.

"Kalau pemain pada level saya saya berani jamin fisiknya pasti bagus. Selama ini banyak orang mengkambinghitamkan fisik atau stamina pemain kita. Saya pertanyakan orang ini tahu tenis apa tidak?

"Stamina atau fisik bukanlah faktor utama penentu kemenangan, tetapi ini menjadi urutan kedua di bawah. Yang menjadi penentu utama menurut saya adalah faktor percaya diri," Christo menegaskan.

(PSO-133/T009/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010