London (ANTARA News) - Tari dan musik Indonesia mengawali Festival Kesenian Air Panas Hungaria ke-19 yang digelar di kota Harkany, Hungaria, di dekat perbatasan Kroasia yang langsung mendapat sambutan ribuan penonton.

Pagelaran ini dilakukan di panggung besar di kompleks air-panas berbelerang seluas 14 hektar, ujar Sekretaris Kedua di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest, Annie P. Rosita, kepada koresponden ANTARA News London, Kamis.

Sanggar Seni KBRI dalam kesempatan ini mengawali pertunjukan di panggung besar dan di dekat kolam renang yang memungkinkan para penonton menyaksikan pertujunkan dari dalam kolam-kolam renang di luar gedung.

Kesenian berupa tari tarian dan musik yang ditampilkan diantaranya Tari Jaipongan Ronggeng Beken, Tari Manduda, Tari Si Utte Manis, Tari Tor-tor Tandok, Menak Koncar, Tari Layang-Layang, serta lagu Sinanggar Tulo, Tilo-Tilo, dan Erdo-Erdo yang merupakan lagu rakyat Hungaria dimainkan dengan alat musik Gondang Batak.

Tim Sanggar terdiri dari Pratiwi Ananda Putri, Yanti Marton, Ukdah, Laila, Sabrina Yunus, Kharisma Milad, Sabastian Purwanto, Yudhi Gunawan, Agus Rohman, Jarot Raharjo, Nemeth Gabor dan Alexander Riyanto.

Sebelum pertunjukan , Dubes RI untuk Hungaria, Mangasi Sihombing, menjelaskan tentang Indonesia secara umum khususnya mengenai keuntungan bila berwisata ke Indonesia.

Dikatakannya, selain menambah pengetahuan dan memperoleh kebugaran jiwa adalah juga untuk menambah kesehatan fisik. Juga dikemukakan mengenai penerbangan sipil Indonesia yang menjangkau manca negara termasuk kawasan Eropa.

Sihombing mengatakan, Indonesia memiliki ratusan sumber air-panas berbelerang, dan Indonesia memberi kesempatan investasi asing di bidang ini.

Banyak pengunjung secara langsung mengatakan kepada Duta Besar rasa kekagumannya atas Kesenian Indonesia. Bahkan diantara mereka menyatakan akan secara langsung melihatnya dalam kunjungan ke Indonesia.

Menurut walikota Harkany, Istvan Bedy, sebelum rontoknya tembok Berlin, kompleks termal Harkany dikunjungi sekitar 1,5 sampai 2 juta orang setiap tahunnya, dan belakangan ini diatas 700 ribu orang pertahunnya.

Mereka kebanyakan warga Jerman, Austria, Kroasia, Slovenia disamping orang Hungaria. Banyak pengunjung telah memperoleh kesembuhan dari penyakit-penyakit kulit antara lain penyakit prosiaris.

Saingan Harkany justru puluhan kota-kota di Hungaria yang mengembangkan bisnis berbasis air-panas belerang yang di pompa dari dalam tanah. Air termal Harkany memiliki panas 620 C dan mengandung sulfat kadar tinggi serta sulfat-karbon. Hal tersebut membedakan air termal Harkany dengan tempat-tempat lain, demikian Annie P. Rosita.
(T.U-ZG/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010