Sidoarjo (ANTARA News) - Pemerintah Swiss akan mengembangkan pasar semen di Kabupaten Tuban seiring upayanya memperluas jaringan bisnis di Jawa Timur pada tahun ini.

"Industri semen sangat berkaitan dengan pasar global. Lingkup industri ini juga kompleks, baik menyangkut aspek edukasi maupun masyarakatnya," kata "President Director" PT Holcim Indonesia, Eamon Ginley dalam kunjungan bisnis, Solusi Rumah Holcim Outlet di Jalan Muncul Nomor 1 A Gedangan Sidoarjo, Kamis malam.

Mengenai pemilihan pembangungan "plant" di Kabupaten Tuban, jelas dia, dipicu besarnya potensi pasar yang dapat dibidik mengingat wilayah tersebut dan sekitarnya merupakan kawasan industri.

"Jika pembangunan `plant` di Tuban selesai, kami memiliki tiga regional `plant` di Pulau Jawa meliputi Jabar, Cilacap, dan Tuban," ujarnya.

Ia optimistis, dengan pengembangan pasarnya di sejumlah titik di Indonesia dapat mengurangi "backlog" perumahan yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

"Selain itu, bisa meningkatkan kesadaran pasar di wilayah ini untuk membangun rumah atau gedung dengan struktur bangunan yang kokoh," katanya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Holcim Indonesia, Patrick Walser, menambahkan, kini pangsa pasar perusahaan semen yang berpusat di Swiss tersebut berada di peringkat ketiga secara internasional.

"Kami mengawali penjualan beragam produk ini dengan membuka pasar semen. Lalu, meningkat ke bahan bangunan, perumahan, sampai rumah tinggal yang sehat," katanya.

Terkait krisis ekonomi global, ia mengemukakan, sejak tahun 2009 sampai sekarang penjualannya justru meningkat 5 persen dan tidak terpengaruh kondisi ekonomi global saat itu.

"Komoditas ini selalu dibutuhkan di negara manapun. Perekonomian suatu negara memerlukan semen untuk mencapai target pertumbuhan ekonominya," katanya. (PSO-071/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010