Jayapura (ANTARA News) - Polres Tolikara, Papua, berhasil meredam dan mengendalikan perang antarsuku di wilayah itu yang terjadi pada Sabtu dan picu karena pertengkaran keluarga.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Wachyono di Jayapura mengakui dirinya telah mendapat laporan dari aparat kepolisian di Tolikara kalau situasi telah berhasil diamankan.

"Benar ada bentrokan antar warga di Tolikara sejak Sabtu subuh dan berakhir sekitar pukul 09.00 WIT. Meski demikian saya telah mendapat laporan kalau situasi telah berhasil dikendalikan oleh anggota kami disana," katanya.

Ia menjelaskan, perang suku dipicu pertengkaran dalam keluarga.

Kejadian bermula ketika sekitar pukul 16.00 WIT, Jumat (9/7), terjadi pertengkaran pasangan suami isteri bernama Alpius Wenda dan Batina Wandik.

Karena dipukul suami, Batina lari ke rumah keluarganya dan mengadukan kejadian itu.

Saat akan menjemput isterinya, Alpinus malah dihakimi oleh keluarga sang istri.

Apius lalu datang ke tempat isterinya untuk melakukan aksi balas dendam sehingga memicu perang.

"Situasi terakhir sementara terkendali, dan kedua kubu sudah menarik diri ke tempatnya masing-masing," kata Wachyono.

Menyinggung adanya korban dari perang suku itu, Wachyono mengatakan, berdasarkan laporan yang ia peroleh terdapat 75 orang korban luka dari kedua kubu terkena panah, sementara satu orang terluka karena dikampak.

Ada juga tiga orang korban yang terluka parah tiga orang dan telah dievakuasi menggunakan pesawat menuju Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Aparat juga telah mengamankan barang bukti berupa enam parang, 13 pisau badik, 50 anak panah dan enam busur panah," katanya.

(KR-MBK/S027/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010