Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP), Irghan Chairul Mahfiz, mengatakan bahwa partainya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Idham Chalid, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga deklarator Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Beliau seorang tokoh fusi PPP," kata Irgan melalui layanan pesan singkatnya, Minggu, saat ditanya mengenai meninggalnya mantan Ketua MPR tersebut pukul 08.00 WIB di kediamannya di Cipete, Jakarta.

"PPP turut berduka cita," katanya lagi. Bagi PPP, menurut dia, sosok Idham Chalid adalah figur ulama yang sederhana, kharismatik dan berwibawa, serta telah banyak memberikan kontribusi pemikiran sekaligus tenaga maupun dana bagi umat Islam.

KH.Dr.Idham Chalid (88), yang juga mantan Ketua DPR/MPR, meninggal dunia di kediamannya di kawasan pendidikan Darrul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu pagi, pukul 08.00, karena sakit yang diderita selama 10 tahun terakhir.

Saiful Hadi, putera mantan Wakil Perdana Menteri II pada era Soekarno itu, mengatakan jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Cipete dan akan dimakamkan Senin (12/7) di Pondok Pesantren Darul Quran, milik keluarga, di Cisarua, Jawa Barat.

"Kami mohon doa dan maaf atas wafatnya ayahanda," kata Saiful, Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA.

KH.Dr.Idham Chalid meninggalkan isteri, anak dan sejumlah cucu. Ia lahir di Setui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1922.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010