Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan KH.Dr.Idham Chalid adalah tokoh besar bangsa dengan pemikiran yang besar pula.

Dalam sambutan takziahnya di rumah duka kawasan Pondok Pesantren Darul Maarif, Cipete, Jakarta Selatan, Senin, Presiden menyatakan Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaik bangsa dengan meninggalnya Idham Chalid pada usia 88 tahun Minggu 11 Juli 2010 pukul 08.00 WIB.

"Kita mengenal beliau adalah tokoh besar dengan pemikiran besar dan jasa sangat besar pula," ujar Kepala Negara yang datang melayat tanpa didampingin Ani Yudhoyono.

Di bidang pemerintahan, kata Presiden, Idham Chalid telah aktif bergelut sejak usia muda dengan dua kali menjabat wakil perdana menteri II pada era mantan Presiden Soekarno.

Setelah pergantian kepemimpinan kepada Presiden Soeharto, Idham pun melanjutkan pengabdiannya kepada negara dengan menjabat sejumlah posisi menteri, Ketua MPR/DPR, dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Di bidang pergerakan dan organisasi Islam, kata Presiden, Idham yang meninggal dunia setelah sepuluh tahun berjuang melawan penyakit stroke dideritanya juga meninggalkan nama besar karena 28 tahun memimpin Nadhlatul Ulama dengan segala kepemimpinan dan prakarsanya.

"Kita mengenang beliau pada saat penataan kehidupan politik di Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto. Beliau juga seorang tokoh arsitek yang dengan kearifan luar biasa ikut menata kehidupan partai politik dan diterima dengan ikhlas oleh semua," tutur Presiden.

Menurut Presiden, jasa Idham Chalid terlalu banyak untuk diungkapkan dalam bidang pemerintahan, kehidupan negara, serta kemajuan berpikir umat Islam.

"Sampai dengan kegiatan politik yang penuh dengan amanah dan pikiran-pikiran yang aplikatif dan bisa diterima oleh semua pihak," ujarnya.

Atas nama negara, pemerintah, dan pribadi, Presiden yang mengenakan setelan safari hitam dan peci hitam mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Idham Chalid.

Kepala Negara yang melayat sekitar 15 menit juga mendoakan agar mendiang mendapat tempat kembali yang baik di sisi Allah SWT.

Setelah Presiden Yudhoyono melayat, jenazah Idham Chalid dishalatkan di masjid kompleks Darrul Maarif tak jauh dari rumah duka untuk kemudian dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Darul Quran milik keluarga di Cisarua, Jawa Barat.
(D013/A024)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010