Jakarta (ANTARA News) - Warga asli Gulf Coast, Kindra Arnesen, sangat cemas dengan dampak kebocoran minyak Teluk Meksiko sehingga ia mengajak keluarganya berkemas dan meninggalkan kota kecil tersebut.

"Stres Bung. Pakaian saya melorot dari tubuh saya (akibat berkurangnya berat badan). Tingkat stres di sini sangat besar. Usia suami saya telah tambah 10 tahun dalam dua bulan," kata Arnesen pada Jumat (9/7), saat ia mengemas harta-bendanya ke dalam mobil bak terbuka di luar rumah mobilnya di Venice.

Kekhawatiran bertambah mengenai meningkatnya gangguan kesehatan mental dan penyakit yang berkaitan dengan stres akibat kebocoran minyak BP Plc. Bukti bertumpuk tapi para pejabat kesehatan mental AS mengatakan mereka "kekurangan data mengenai luasnya lingkup penderitaan tersebut".

Arnesen baru-baru ini membentuk jaringan "Wives of Commercial Fishermen" guna menanggapi tekanan di masyarakat. Dua hari sebelumnya, seorang teman memberitahu dia bahwa teman itu sangat sedih dengan kegagalannya dipekerjakan oleh BP dalam program pembersihan sehingga ia sekarang mempertimbangkan untuk bunuh diri.

Arnesen juga memiliki kekhawatiran sendiri. Suaminya tak dapat bekerja sebagai peternak udang sebab pemerintah telah menutup rawa-rawa di perairan Teluk Meksiko bagi penangkapan ikan dan anak-anaknya serta kerabat lain sakit akibat sesuatu yang dipercaya sebagai racun udara akibat kebocoran itu.

"Dampak kesehatan mental di sini ... (dan) tingkat ketidak-pastian mulai merenggut korban manusia dan itu adalah keprihatinan yang amat, sangat besar," kata Arnesen. Ia tak bersedia mengatakan di mana dia dan kedua anaknya akan tinggal tapi mengatakan suaminya akan tetap bertahan untuk bekerja buat BP dalam program pembersihan.

Ribuan nelayan Gulf Coast menghadapi keruntuhan keuangan akibat kebocoran tersebut. Sebagian mengatakan stres lebih buruk daripada akibat Badai Katrina yang menerjang Gulf Coast pada 2005.

Saat itu ada kemungkinan untuk kembali dan bekerja meskipun terjadi kerusakan parah. Sekarang tak mungkin untuk mengatakan kapan perairan akan dibuka kembali, terutama, karena minyak terus menyembur ke dalam Teluk Meksiko.

Pada saat yang sama, banyak nelayan sekarang mengandalkan program pembersihan BP sebagai nadi keuangan dan meskipun program itu menjadi durian runtuh bagi segelintir orang, yang lain masih harus menemukan pekerjaan.



Tekanan finansial

"Kami mendengar itu berulang kali, lagi dan lagi," kata ilmuwan lingkungan hidup Wilma Subra dari Louisiana Environmental Action Network, organisasi nir-laba.

"Itu menjadi stres akibat kemungkinan orang tak bisa memperoleh nafkah dan membayar rekening mereka," kata Subra sebagaimana dikutip wartawan kantor berita Reuters, Matthew Bigg.

Beberapa ahli mengingatkan mungkin saja untuk secara keliru menafsirkan peningkatan fenomena kesehatan hanya dengan mencarinya. Tetapi tim penyuluhan krisis yang bekerja sama dengan nelayan Teluk Meksiko mengatakan banyak laporan menunjuk kepada peningkatakan kemarahan dan kecemasan dan "banyak percekcokan perkawinan", kata Acquanetta Knight, Direktur Kebijakan dan Perencanaan di Departemen Kesehatan Mental Alabama.

Data mengenai masalah itu mesti tersedia dalam dua pekan, kata Bigg pada Jumat (9/7).

Penduduk yang menderita tekanan mental mungkin ragu untuk meminta bantuan akibat budaya individualistik yang sangat kuat dan etika keras mengenai kemandirian di Teluk Meksiko, tempat banyak orang mencari nafkah dengan bekerja selama berjam-jam sendirian di perairan.

"Mereka kadangkala adalah penduduk yang tak terbiasa memanfaatkan layanan tradisional," kata Pamela Hyde, administratur "Substance Abuse and Mental Health Services Administration".

Hyde mengatakan, lembaganya sedang meneliti laporan di saluran kekerasan rumah tangga dan pembunuhan nasional serta lembaga kesehatan mental negara bagian untuk menemukan data.

Lembaga kesehatan mental negara bagian Louisiana, Alabama dan Mississippi telah meminta jutaa dolar AS dari BP untuk membantu membiayani layanan dan pemantauan kesehatan mental yang diperluas.

Di dalam surat 28 Juni kepada perusahaan energi itu, Departemen Kesehatan Louisiana meminta dana 10 juta dolar AS dan memperingatkan dampak kesehatan dari kebocoran akan menjadi "tantangan yang berlangsung".

Departemen tersebut mula-mula meminta dana buat perawatan kesehatan mental pada 28 Mei. BP belum menanggapi permintaan itu.
(C003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010