Palembang (ANTARA News- PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region II menarik sekitar 0,3 persen tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram yang bermasalah atau rusak di provinsi Sumatera Selatan guna menjaga keselamatan bagi pengguna bahan bakar tersebut.

General Manager PT Pertamina (Persero) Pemasaran BBM Retail Region II, Haris Budianto menyampaikan hal itu ketika ditanya mengenai tabung elpiji yang rusak di Palembang, Senin.

Menurut dia, tabung elpiji bermasalah yang ditemukan itu seperti tabung mengalami kebocoran dan ada juga karena penyot, karena itu ditarik dari peredaran.

Sekitar 0,3 persen tabung elpiji bermasalah itu adalah temuan dari hasil pengecekan yang dilakukan pihaknya di akhir Juni 2010 sampai sekarang, katanya.

Ia mengatakan, tabung elpiji yang bermasalah sekitar 0,3 persen itu dari 90 ribu tabung di Sumatera Selatan.

Tabung gas elpiji bermasalah yang ditarik itu, kalau memungkinkan untuk diperbaiki, maka diperbaiki dan bila tidak maka langsung dihancurkan.

Ia menyatakan, pihaknya melakukan pengecekan tabung yang masuk ke lokasi stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) dengan cara memasukan tabung ke dalam air dan bila keluar gelembung, maka tabung itu langsung ditarik.

Hal itu dilakukan untuk menyakinkan masyarakat kalau tabung yang mereka gunakan dalam kondisi baik dan tidak bocor. Hal Ini dilakukan hampir di semua SPBE, kalau sebelumnya hanya sampel, sekarang lebih banyak lagi yang dicek.

Haris mengatakan, kalau dulu hanya sampel, karena memang kondisi tabung masih baru dan tentunya kondisinya baik, sedangkan sekarang ini ada revil dua dan tiga.

Untuk melakukan pengecekan tabung ini memang ada metodenya sendiri dan hampir setiap tangki yang keluar akan dicek dan pihaknya sudah membayar petugas guna melakukan pengecekan, jadi pengawasan terhadap tabung ini lebih diperketat lagi, ujarnya pula.

Tim yang melakukan pengecekan ini hampir satu setengah bulan ini dan pihaknya menyisir langsung mulai dari tabung yang masuk ke lokasi SPBE, agen, pengecer sampai ke toko-toko/warung-warung diambil sampelnya, guna menyakinkan bahwa produk Pertamina aman.

Begitu juga sebaliknya tabung yang dikembalikan masyarakat juga akan dicek lagi, sehingga tabung diterima konsumen benar-benar aman, demikian Haris.

Di Sumatera Selatan jumlah tabung yang diisi sekitar 90 ribu tabung setiap hari, sedangkan yang beredar di masyarakat sekitar 30 ribu tabung.
(T.PSO-038/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010