Bogor (ANTARA News) - KH Idham Chalid yang wafat Minggu di Jakarta dan dikebumikan, Senin, di Bogor, layak menjadi pahlawan nasional atas jasa besarnya bagi bangsa dan negara Indonesia, kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bogor, Baedowi, Senin.

Dalam perbincangan dengan ANTARA di Bogor, Senin, Baedowi mengatakan, Idham Chalid adalah sosok ulama besar dan pemimpin nasional yang berjasa besar kepada bangsa dan negara Indonesia.

"Jasa-jasa yang diberikan Kiai Idham kepada bangsa ini sangat banyak. Beliau salah satu tokoh kunci yang telah berhasil memandu Indonesia keluar dari berbagai situasi sulit yang dihadapi," kata Baedowi.

Idham tercatat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tahun 1956-1984. Ia juga dipercaya mengemban jabatan sebagai Ketua DPR/MPR 1972-1977 serta Ketua DPA 1978-1983.

Kiai Idham juga dikenal sebagai ulama pemersatu umat dan inisator sekaligus deklarator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang adalah fusi empat partai Islam yang mengikuti Pemilu tahun 1972 yakni NU, SI, MI dan Perti.

Baedowi berharap negara mengapresiasi jasa besar yang didedikasikan Idham sepanjang hayat melalui pemberian tanda jasa pahlawan.

"Kiai Idham sosok yang ihlas dalam berjuang. Beliau tidak pernah berpikir mendapatkan gelar pahwalan saat wafat. Namun sudah sewajarnya negara memberikan apresiasi atas darma baik terbaik dari salah seorang putra terbaiknya," papar Baedowi.

Menurut Baedowi, Idham memiliki semua syarat yang dibutuhkan untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional, apalagi selama hidup, ia menyandang banyak penghargaan dari presiden atas berbagai jasanya membangun negeri.

"Kiai Idham seharusnya dimakamkan di Kalibata. Namun karena keinginan untuk dekat dari keluarga dan masyarakat, beliau mewasiatkan kepada putra-putrinya untuk dimakamkan di pesantren yang dikelola keluarga," imbuh Baedowi.

Dia melanjutkan, pihaknya akan memperjuangkan pengusulan Kiai Idham sebagai pahlawan nasional.

Hal tersebut penting sebagai bentuk pendidikan bersama, terutama bagi pemegang tampuk kepemimpinan nasional agar selalu menghargai setiap jasa yang diberikan putra bangsa.

Idham Chalid yang wafat Minggu di Jakarta, dikebumikan di Pesantren Darul Quran, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin. (*)

ANT/Y006/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010