Sangata (ANTARA News) - Harga bahan bangunan seperti pasir, agregaf dan batu di Kutai Timur, Kalimantan Timur naik tipis, yakni rata-rata sebesar Rp25.000 per meter kubik (M3).

"Sebelumnya, pada Juni harga ketiga bahan bangunan itu berada pada Rp450.000/M3 namun sejak Juli naik menjadi Rp475.000/M3," kata satu-satunya distributor bahan bangunan untuk jenis itu di Kutai Timur, H Boli, di Sangata,Selasa

Ia menambahkan bahwa harga tersebut merupakan harga jenis pasir, batu dan agregat asal Palu Sulawesi Tengah.

Sedangkan pasir lokal, berupa pasir gunung dan pasir sungai harganya tetap yakni Rp350.000/satu ret isi tiga meter kubik. Sedangkan batu gunung lokal harganya Rp800.000 setiap satu ret isi tiga meter kubik.

"Harga pasir dan batu asal Palu, Sulawesi Tengah lebih mahal karena selain kualitasnya bahan ini memang banyak digunakan di Kutim," katanya.

Kebutuhan pasir, agregat dan batu asal Palu cukup besar di Kutim, bahkan selama bertahun-tahun sekitar 70 persen bangunan besar milik pemerintah dan perusahaan besar menggunakan pasir asal Palu.

Menurut H. Boli kebutuhan bahan bangunan asal Palu itu terus meningkat bersamaan dengan pesatnya pembangunan di daerah berppenduduk sekitar 200.000 jiwa itu.

"Memasuki Juli sampai awal Desember dana proyek untuk tahap akhir sudah cair semua sehingga permintaan meningkat karena para kontraktor mengejar realisasi fisik," papar dia.

Pihaknya mengantisipasi terus meningkatkan permintaan bahan bangunan untuk jenis itu maka kini telah mempersiapkan lima unit tongkang atau ponton yang ia gunakan secara bergantian memasok pasir, batu dan agregat ke Kutim

Satu unit tongkang mampu mengangkut 2.500 M3 pasir dan agregat, sedangkan batu sekitar 1.700 M3 setiap Setiap bulan sedikitnya 10.000 sampai 13.000 M3 pasir dan batu 4000 M3 dipasarkan di Kutim yang berasal dari perusahaan miliknya. (ADI/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010