Stockholm (ANTARA News) - Pria yang memiliki tubuh yang sangat gemuk pada usia 20 tahun menghadapi risiko dua kali lipat lebih besar untuk meninggal pradini, demikian hasil satu studi yang disampaikan pada Kongres Internasional ke-11 Mengenai Kegemukan pada Selasa.

Di dalam satu studi yang dipimpin oleh Esther Zimmermann, dari Institute of Preventive Medicine di Copenhagen University Hospital di Denmark, para peneliti mengikuti perkembangan lebih dari 5.000 personil militer yang dimulai dari usia 20 tahun sampai usia 80 tahun, sebagaimana dikutip dari Xinhua.

Mereka membandingkan angka kematian pada sampel mengenai 1.930 pria personil militer yang sangat gemuk dengan sampel acak 3.601 pria prajurit yang tidak gemuk. Indeks Massa Tubuh (BMI) diukur pada rata-rata usia 20, 35 dan 46 tahun, dan mereka mengikuti perkembangan sampai saat kematian mereka.

Sebanyak 1.191 pria telah meninggal selama masa perkembangan hingga mereka berusia 60 tahun.

"Temuan kami memperlihatkan bahwa pada setiap usia, seorang pria yang sangat gemuk memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk menemui ajal dibandingkan dengan pria yang tidak kegemukan dan kegemukan pada usia 20 tahun memiliki dampak kematian seketika sampai 60 tahun kemudian," kata Zimmerman pada suatu taklimat di Stockholm, Selasa.

Mereka juga mendapati perubahan kematian dini meningkat sebesar 10 persen bagi pria dengan BMI di atas ambang berat tubuh sehat dan itu berlangsung terus sepanjang hidup. Pria yang sangat gemuk akan meninggal sekitar delapan tahun lebih dini dibandingkan dengan pria yang tidak kegemukan.

"Studi kami memberi cahaya mengenai bagaimana kegemukan pada usia 20 tahun mempengaruhi kegemukan sepanjang hidup orang dewasa. Itu adalah studi pertama dengan masa tindakan lanjut yang panjang sehingga menjadi studi pertama yang menyelidiki dampak sepanjang hidup," kata Zimmermann.

Pria yang kegemukan juga menghadapi masalah besar; Pria yang memiliki tubuh sangat gemuk tidak terlalu bereaksi seperti wanita. Paling tidak, mereka lebih tenang menghadapi kegemukan karena mereka beranggapan kegemukan tidak mengurangi daya tarik di hadapan wanita.
(C003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010