Padang (ANTARA News) - Indonesia mengalami defisit BBM sebesar 24 juta kilo liter setiap tahun sementara itu produksi kilang dalam negeri masih terbatas, demikian Kepala Sub Dit Pengolahan Migas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, M Hidayat dalam sosialisasi pengolahan migas serta mutu BBM, BBG dan LPG di Padang, Kamis.

"Karena itu untuk menjamin pasokan BBM dalam negeri perlu dibangun kilang-kilang minyak baru," katanya.

Menurut Hidayat, selain membuka peluang tpembangunan kilang minyak baru, pemerintah tetap mengimpor untuk menjamin keamanan pasokan minyak dalam negeri tahun 2010.

Akan tetapi, jika asumsi pertumbuhan kebutuhan BBM selama 2010 yang 4 persen pertahun dan produksi BBM tetap, maka kebutuhan BBM selama 2012 mencapai 1,1 juta MB per hari.

"Sedangkan defisit BBM diprediksi tahun 2012 akan terjadi 430 MB per hari (38 persen). Untuk itu diperlukan 2 kilang minyak baru berkapasitas pengolahan minyak mentah 200 MBSD," katanya defisit yang sama juga terjadi pada LPG.

Ia menyebutkan, produksi elpiji dalam negri baru 2,1 juta metrik ton, sementara konsumsinya 3,3 juta pertahun, sehingga terjadi defisit elpiji tahun 2012 sebanyak 2,5 juta metrik ton per tahun atau sama dengan 7 ribu ton lebih per hari.

"Untuk memenuhi kekurangan pasokan LPG tersebut tentu impor menjadi semakin besar dan keamanan pasokan juga tidak terjadi sehingga perlu dibangun kilang-kilang gas elpiji baru," katanya.(*)

F011/B012/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010