Padang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan tim medis penanggulangan HIV-AIDS ke Kabupaten Pasaman untuk memberikan pelayanan terhadap warga Nagari Silayang, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan yang khawatir terjangkit virus mematikan itu.

"Kita sudah menurunkan tim panggulangan HIV-AIDS ke Pasaman, terdiri dari konselor, dokter umum dan petugas laboratorium," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, dr. Rosnini Savitri di Padang, Jumat.

Rosnini menjelaskan, tujuan tim diturunkan untuk menindaklanjuti keresahan warga Pasaman, pasca meninggalnya pasien yang terjangkit AIDS sekitar tiga bulan lalu.

Munculnya keresahan warga di Silayang, pasca kematian pasien terjangkit AIDS karena mereka pernah melakukan hubungan badan dengan almarhum.

Namun, hasil tenaga medis setempat hingga Rabu (14/7) sudah 32 orang yang mendatangi tim penanggulangan HIV/AIDS untuk memeriksakan diri, terkait pernah berhubungan sebelum korban meninggal.

Selain itu, hasil pendataan dilakukan Dinkes Pasaman sudah tercatat 162 orang warga setempat yang mengaku pernah berhubungan dengan almarhum.

Rosnini menjelaskan, tim yang sudah datang ke posko tim sudah diambil sampel darahnya, guna diperiksa ke laboratorium, dan hasilnya akan diketahui sepekan ke depan.

Sementara itu, proses penguburan korban diduga kuat terjangkit AIDS yang meninggal itu, sudah dilakukan secara benar oleh pihak rumah sakit.

Terkait, penangan pasien yang terjangkit virus yang merusak sistem ketahanan tubuh (sistem imun) mesti diperlakukan khusus agar tidak menimbulkan hal-hal lain pada pihak keluarganya.

Rosnini menjelaskan, sampai Juli 2010 tercatat sebanyak 496 kasus, terdiri dari terjangkit 72 HIV dan sebanyan 424 AIDS, dari jumlah tersebut 75 orang yang meninggal dunia.

Jumlah kasus virus mematikan itu, tercatat sejak kasus mencuat di Indonesia sampai sekarang, yang dari tahun ke tahun terjadi peningkatan kasus dengan penularan dominan hubungan seks bebas dan jarum suntik.

Hal itu, katanya, diketahui karena tim konselor sudah diberi pelatiahan pada pada 20 kabupaten/kota di Sumbar.

Sedangkan klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT), kata Rosnini, untuk mendeteksi seorang terjangkit HIV/ADIS atau tidaknya, baru terdapat dua pada rumah sakit, meliputi di RSUP. M Djamil Padang dan RS. Ahmad Muchtar Kota Bukittinggi, serta sedang proses persiapan di RSUD Pariaman. (SA/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010