Biak (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Papua mengalokasikan anggaran pembinaan grup sanggar tari di kabupaten/kota di wilayah kerjanya pada 2010 senilai Rp100 juta.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Papua, Wim Ch. Rumbino, di Biak, Sabtu mengemukakan bahwa meski ketersediaan anggaran pembinaan sanggar tari di tanah Papua sangat minim tetapi dukungan ini cukup bermanfaat dalam memperlancar kegiatan grup kesenian daerah.

"Saya harapkan ke masa depan alokasi anggaran pembinaan grup tari bisa ditingkatkan jumlahnya sehingga mampu memberdayakan pembinaan sanggar tari di tanah Papua," kayanya.

Ia menjelaskan, di Papua terdapat 260 suku yang memiliki kebudayaan dan seni yang beragam sehingga jika dikembangkan sangat berpotensi mendatangkan nilai ekonomis bagi grup tari bersangkutan.

Sebagai contoh, lanjut Wim Rumbino, masyarakat adat Biak punya atraksi budaya berjalan di atas bara api (apen byaren) jika ini terus dijaga dan dilestarikan dapat mendatangkan uang bagi masyarakat adat setempat.

Pihak pemerintah melalui Disparbud Papua, menurut Rumbino, akan terus mendorong perkembangan sanggar seni di berbagai kabupaten/kota se tanah Papua sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.

"Makin banyak atraksi budaya khas Papua digelar masyarakat adat diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara untuk datang ke Papua," ujarnya..

Selain itu, ia menyatakan, pihaknya berkomitmen mendukung setiap kegiatan kesenian budaya Papua sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam ikut serta menjaga keaslian dan pelestarian berbagai budaya khas Papua untuk tetap hidup di tengah masyarakat adat.

"Saya mengajak pelaku seni,budayawan maupun berbagai komponen masyarakat untuk bersama pemerintah menjaga keaslian budaya khas Papua supaya tidak hilang karena pengaruh budaya modern dan kemajuan iptek," demikian Wim Rumbino.
(T-M039/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010