Berlin (ANTARA News) - Saat Jerman dilanda udara panas menyengat, seorang manajer di satu kantor pemerintah Berlin memberitahu 260 karyawannya yang bersimbah keringat untuk pulang, demikian laporan AFP.

Kejadian itu merusak reputasi Jerman sebagai negara yang efisien.

Menurut tabloid setempat BZ, manajer kantor di Berlin yang menyelidiki dugaan tindakan menghindari pajak mengirim surat elektronik kepada anak buahnya.

Ia berkata, "Setiap orang mesti memutuskan untuk diri mereka sendiri apakah mereka merasa mampu bekerja dalam temperatur semacam itu."

"Keputusan ini mesti diambil sebelum kalian jatuh pingsan ... libur pada hari ini dalam banyak kasus dapat jadi keputusan yang bijaksana dan saya sepenuhnya memahami kondisi ini," tulis Erik Schliephake di dalam surat elektronik yang dicetak oleh BZ.

"Seiring ucapan bersimbah peluh," demikian bos itu mengakhiri surat elektroniknya.

BZ menyiarkan berita tersebut di halaman depannya dengan judul, "Siapa Saja Yang Berkeringat Harus Pulang."

Warga Berlin telah terpanggang sinar Matahari dalam beberapa pekan belakangan, dan temperatur seringkali melewati angka 30 derajat Celsius (90 derajat Fahrenheit) dan Juli adalah bulan paling panas dalam sejarah negeri itu.

Berbagai upaya untuk menghubungi kantor tersebut guna meminta komentar tak ditanggapi.
(Uu.C003/M016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010