Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, meminta maaf pada pengurus partainya, karena beberapa minggu belakangan lebih banyak mengurus hal pribadi.

"Saya meminta maaf pada seluruh keluarga besar PBB bahwa beberapa minggu terakhir waktu saya tersita untuk menghadapi masalah pribadi saya sendiri," katanya, saat pelantikan Fungsionaris DPP PBB 2010, Jakarta, Sabtu.

Yusril mengatakan, saat ini posisinya sudah berhadap-hadapan langsung dengan pemerintah."Tapi itu adalah risiko yang harus saya pikul," katanya.

Ia menambahkan, "Tidak mudah menghadapi semua ini, tapi saya tetap berkewajiban untuk sesuatu yang saya anggap benar dan saya yakin mampu, walaupun terasa berat dan risikonya tinggi,".

Yusril menegaskan, dirinya akan bertahan hingga titik penghabisan.

Mantan Menteri Sekretaris Negara dan mantan Menteri Hukum dan HAM itu ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi proyek Sistem Administrasi Badan Hukum(Sisminbakum) .

"Saya tahu masalah ini akan membawa imbas pada partai, tapi saya berharap seluruh anggota partai tetap berjuang, tegar, menghadapi tantangan-tantangan besar di masa sekarang. Meski PBB tidak memiliki wakil di DPR, tapi hanya di daerah-daerah," katanya.

Yusril berharap, kader PBB tetap berjuang, tetap solid, terus meningkatkan perjuangan untuk mencapai cita-cita bersama meski jalannya sulit.

Ia menganggap penetapannya sebagai tersangka sebagai tindakan ilegal karena Hendarman Supandji dinilainya tidak sah sebagai Jaksa Agung.

Masa jabatan Hendarman, menurut profesor hukum itu, telah berakhir ketika Kabinet Indonesia Bersatu I berakhir.

Namun di lain pihak, Menteri Sekretaris Negara atau Menseseg Sudi Silalahi menegaskan bahwa posisi Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung adalah tetap sah .

Mensesneg Sudi Silalahi bahkan mengatakan dirinya siap berdebat dengan Yusril untuk membicarakan keabsahan posisi Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung.
(R018/A011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010