Kebijakan Pemerintah Yaman itu merupakan bagian dari upaya membuka pintu perundingan dengan kelompok-kelompok oposisi, demikian penjelasan pemimpin oposisi Yaman, Sabtu.
Kubu koalisi oposisi dan Partai Kongres Rakyat Umum (GPC) yang berkuasa, Sabtu, menandatangani satu kesepakatan bagi pembentukan badan bersama untuk mendukung perundingan nasional.
Laporan media setempat menyebutkan, Pemerintah Yaman berupaya menghentikan konflik di Provinsi Saada bagian utara dengan para anggota kelompok perlawanan Syiah serta kelompok antipemerintah di selatan negara itu.
"Sesuai dengan tuntutan kubu oposisi untuk menandatangani perjanjian itu, Presiden Ali Abdullah Saleh sudah mengeluarkan arahan untuk membebaskan 27 orang pembangkang di wilayah selatan dan 400 orang lainnya di Saada.
Aksi kekerasan yang melanda Yaman sejak 2004 menyebabkan 350 ribu warga Yama mengungsi. (*)
Reuters/R013/S008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010