New Orleans, Louisiana, 18/7 (ANTARA/AFP) - British Petroleum (BP) memperpanjang pengujian atas struktur sumur minyaknya di Teluk Meksiko untuk memastikan sumur dasar lautnya bebas dari retakan.

Langkah itu diambil menyusul keberhasilan perusahaan minyak raksasa ini menghentikan kebocoran minyak dari sumur dasar lautnya yang berlangsung sejak April lalu dengan pemasangan kap (penutup).

Pengujian dengan rekaman data tekanan multipel "wellbore" yang memberi informasi berharga ini akan dilanjutkan sampai Hari Minggu, kata Komandan Pengawal Pantai, Thad Allen.

Segera setelah rampungnya tahap analisa ini, BP akan membuka penutup baru dan mulai mengalirkan minyak ke dua kapal produksi di permukaan laut, kata Allen.

Rangkaian pengujian ini sudah berlangsung sejak Kamis ketika katup penutup ditutup rapat dan berhasil menghentikan kebocoran minyak dari sumur dasar laut ke Teluk Meksiko untuk pertama kalinya sejak bencana pencemaran minyak terjadi April lalu.

"Tekanan di alat penutup perhalan-lahan meningkat dan kami terus memantau perkembangan ini," katanya.

Pencemaran minyak BP di Teluk Meksiko ini dianggap bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Amerika.

Bencana ini mempengaruhi masyarakat Teluk Meksiko yang kehidupannya sangat bergantung pada sektor perikanan dan industri pariwisata.

Upaya pembersihan kawasan yang tercemar diperkirakan memerlukan waktu bertahun-tahun.

Sejauh ini BP sudah menghabiskan dana sedikitnya 3,5 miliar dolar AS untuk membiayai penanganan pencemaran minyak.

Perusahaan minyak dunia ini juga sudah menyiapkan dana 20 miliar dolar AS untuk membayar kompensasi bagi para korban bencana pencemaran minyak ini.

Sebelum BP berhasil menghentikan pencemaran minyak ini, masalah ini sempat menggelinding menjadi isu politik Amerika Serikat dan Inggris.

Bahkan Juni lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron sepakat untuk tidak mengambil keuntungan politis dari bencana tumpahan minyak Teluk Meksiko ini.

Terkait dengan masalah BP ini, Presiden Obama sempat berang dan mendesak BP membayar biaya pembersihan dan klaim ekonomi warganya yang menjadi korban.

Jutaan galon minyak sempat menggenangi perairan Teluk Meksiko sejak terjadinya ledakan di kilang pengeboran lepas pantai dan kebocoran sumur dasar laut BP 20 April lalu.

Dalam peristiwa itu, 11 orang pekerja kilang lepas pantai BP tewas. Peristiwa itu juga menghadapkan AS pada bencana ekologis di sepanjang pantai bagian selatannya.

AFP/R013/S008

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010