Jakarta (ANTARA News) - Bagi Susi Haryani (29) kondisi keuangan yang menghimpit ditambah musibah yang menimpa anaknya akibat ledakan tabung gas elpiji tiga kg membuat ia memberanikan diri meminta bantuan hingga ke Istana Presiden Jakarta.

Senin siang sekitar pukul 13.00 WIB, Susi menggendong anaknya, Ridho Januar (4,5), tiba di pelataran parkir gedung Sekretariat Negara namun tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk bisa bertemu Presiden.

"Kalau bisa mau ke dalam," katanya kepada sejumlah wartawan yang biasa meliput kegiatan kepresidenan.

Ridho, tampak memiliki bekas luka bakar yang cukup luas di wajah, tangan dan kakinya meski tampak sudah dirawat dan kering, namun bekas luka bakar meninggalkan kerutan-kerutan di bekas luka secara permanen.

Saat ibunya diwawancarai, anak laki-laki itu menangis, entah bingung, kesakitan atau takut.

Susi mengaku kejadian yang menimpa dirinya serta anaknya itu terjadi 27 Maret 2010 di Kampung Mojo Kampung, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saat hendak memasak sehingga Susi mengalami luka di bagian kakinya dan anaknya juga mengalami luka.

Ia sendiri selama beberapa hari ini berada di rumah salah satu kerabatnya di Tangerang untuk usahanya meminta bantuan sejumlah pihak atas pengobatan anaknya itu.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya pihak Istana Presiden menyediakan mobil untuk mengantar Susi dan Ridho ke Kantor Pusat Pertamina guna mengurus kelanjutan pengobatan anaknya akibat ledakan tabung gas tersebut.
(T.P008*F008/Z002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010