Bengkulu (ANTARA News) - Provinsi Bengkulu berpotensi untuk pengembangan usaha kepiting lunak karena bibit olahan banyak tersedia di perairan tiap kabupaten daerah ini.

Pengembangan usaha kepiting lunak (moloy) cocok dikembangkan di daerah ini dengan hamparan sungai dan rawa cocok untuk keramba juga bibit banyak tersedia, kata Tarzan Zani pengusaha kepiting, di Bengkulu, Rabu.

Tidak sulit untuk mendapatkan bibit karena usaha tersebut menggunakan bibit dari kepiting bakau dan sungai, sedangkan potensi kekayaan alam itu digarap maksimal.

Bahan baku yang diperlukan hanya kepiting dengan berat satu hingga dua ons, katanya.

Bahan baku tersebut tersedia karena banyak nelayan penangkap kepiting ukuran itu dan ada penampung kepiting di tiap daerah seperti Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu.

Sementara itu, di Kabupaten Mukomuko, Kaur serta daerah lainnya belum dapat ditampung karena persediaan sarana masih terbatas.

Ia mengatakan, usaha yang dirintisnya dua tahun lalu dengan keterbatasan dana awal Rp20 juta mampu tumbuh sebesar Rp150 juta serta sudah memproduksi dua hingga tiga ton perbulan baik jenis lunak maupun jepit.

Hasil usaha tersebut telah dipasarkan hingga ke luar negeri seperti Taiwan, Korea, Cina dan Jepang dengan harga bersaing.

"Saat ini kita tidak dapat lagi melayani permintaan luar negeri karena permintaan lokal semakin meningkat," katanya.

Produksi tersebut hanya mampu memenuhi permintaan pasar lokal Bengkulu, Jakarta, Medan, Surabaya dan Batam dengan harga bersaing antara Rp40 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, katanya.

Dia menyebutkan, usaha tersebut tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomis namun lebih memuaskan dapat menampung beberapa tenaga mulai nelayan serta tenaga lainnya. Hingga saat ini telah menyerap tenaga sebanyak 70 orang.

Kepiting lunak merupakan kepiting yang mempunyai cangkang lunak karena tengah berproses membentuk cangkang baru. Untuk menghasilkan kepiting lunak itu petani bisanya menjepit salah satu tangan kepiting sehingga kepiting itu melepasnya tangannya.

Setelah kehilangan satu tangannya, kepiting biasanya akan berganti cangkang karena cangkang yang baru akan mempunyai tangan yang sempurna. Sebelum proses pergantian cangkang itu selesai dan cangkang masih lunak, petani langsung melakukan panen.
(T.ANT-150/B013/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010