Jakarta (ANTARA News) - Travo pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang, Rabu, mengalami kerusakan hingga mengakibatkan padamnya aliran lisrik di sebagian wilayah DKI Jakarta.

Di wilayah Jakarta Utara, padamnya aliran listrik membuat arus lalu lintas jalan raya mengalami kemacetan total karena tidak berfungsinya lampu-lampu lalu lintas.

Lampu merah yang padam itu antara lain terjadi di kawasan Mitra Bahari, Perempatan Coca-cola, Engano, Permai, Sunter, Ancol Gunung Sahari, Sunter Podomoro dan Kawasan Pluit.

Pemadaman aliran listrik berdampak kepada warga di Muara Karang, Pluit, Teluk Gong dan Penjaringan. Akibatnya seluruh personel lantas dan polisi Polres Jakarta Utara terjun mengatur arus lalu lintas.

Kerusakan PLTU Muara Karang, berdampak pula pada pemadaman di wilayah sebagian wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Situasi macet paling parah dekat perampatan Coca-cola Cempakamas," jelas Kasat Lantas Polres Komisaris Polisi (Kompol) Irvan Prawira.

Sementara itu, Manajer Area wilayah Jakarta dan Tangerang PLTU Muarakarang, Purnomo Willy mengatakan, gangguan tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun kerusakan terjadi pada saklar pemutus tegangan tinggi 150 kilo volt.

Namun, saat ini petugas teknisi sedang melakukan pengecekan pada lokasi travo yang rusak. Belum diketahui penyebab kerusakannya secara pasti. Tetapi ada satu alat ukur ke dalam arus mengalami kerusakan sehingga membuat salah satu travo pecah.

"Tetapi, saat ini teknisi kami sedang melakukan perbaikan, tapi kerusakan tersebut terjadi karena apa? Saya belum tahu pasti, sebab teknisi kami sedang sibuk," ujarnya.

Namun, Purnomo belum bisa memastikan kapan aliran listrik bisa normal kembali, sebab sedang dalam proses perbaikan. "Kami berupaya, agar sore hari masalah ini sudah bisa teratasi," janjinya.

Sekarang sedang dilakukan pengalihan arus listrik, tetapi tak bisa menjangkau semua wilayah yang padam. Hanya sekitar 20 persen yang mengalami pemadaman listrik. "Diharapkan perbaikan bisa segera diselesaikan," tandasnya. (T.ANT-008/A041/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010