Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 105 peserta lomba TIK ( teknologi informasi dan komunikasi) dinominasikan untuk mendapatkan 21 kategori anugerah Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA) 2010.

"Mereka terpilih sebagai nominator dari 700 peserta yang mendaftar tahun ini," kata Wakil Ketua panitia INAICTA Hari Sungkari usai pembukaan acara yang akan berlangsung selama dua hari tersebut di JCC Jakarta, Jumat.

Sebanyak 90 dari 105 nominator tersebut memajang hasil karyanya di pameran di tempat yang sama, sedangkan 15 lainnya mempraktekan karyanya dalam lomba yang juga digelar bersamaan.

Sebanyak 21 kategori yang dilombakan dalam INAICTA Awards itu antara lain, kategori Open Source Software, kategori e-business for Enterprises, kategori e-business for SMEs (usaha kecil dan menengah), Tools and Infrastructures (infrastruktur dan peralatan TIK), Reaserch and Development, Student Project untuk perguruan tinggi, SMA, SMP dan SD, Digital Animation, Digital Interactive Media, Mobile Application, e-learning, dan e-goverment.

"Mereka ini diuji oleh masing-masing lima juri per kategori, sehingga total 70 juri yang berasal baik dari kalangan komunitas TIK, pemerintah maupun dari kalangan bisnis," katanya.

Ia berharap hasil-hasil dari para pemenang di INAICTA tidak dibiarkan begitu saja oleh pemerintah dan dunia bisnis, tetapi mendapat kesempatan yang lebih luas mengembangkan kemampuannya.

Menurut dia, sejak diselenggarakannya INAICTA pertama pada 2007 sudah beberapa karya yang bisa memasuki pasar komersil, antara lain Pointrack, pemenang INAICTA 2009 yang menciptakan aplikasi monitoring pelayaran yang digunakan di Cevron, atau Ultra Mandiri, juara 2007 yang menghasilkan software e-procurement.

"Kebanyakan yang bisa siap masuk pasar adalah di kategori e-business e-goverment, dan e-learning, sedangkan animasi digital masih berjalan. Yang lomba untuk pelajar tentu saja masih jauh, masih perlu ditingkatkan," katanya.

Menurut dia, hasil karya dari INAICTA sangat mungkin juga bisa memasuki pasar internasional, tapi tentu saja harus punya strategi mencari celah, jangan memasuki yang sudah digarap perusahaan besar seperti Microsoft, Oracle atau IBM.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri UMKM dan Koperasi, Sutarto mengatakan, usaha kecil TIK yang lahir dari INAICTA ini bisa mengajukan usulan pendanaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir yang akan diserahkan ke modal ventura untuk mendapat dukungan dana.

"Pemerintah memberi jaminan 30 persennya, sedangkan 70 persen sisanya memang perlu cari tambahan dari pihak lain," katanya.
(D009/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010