Guangzhou (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Dua orang tewas dan lebih dari sejuta orang terlantar setelah Chanthu, topan ketiga pada musim ini, mendarat di daerah pantai China selatan, provinsi Guangdong, Kamis petang.

Dua pejalan kaki tewas ditimpa dinding yang jebol akibat angin kuat yang menyertai Chanthu, setelah badai itu meninggalkan pantai kota Wuchuan pada sekitar pukul 13:45 waktu setempat, menurut para pejabat di markas besar pengendalian banjir provinsi.

Chanthu juga membawa hujan lebat ke sejumlah kota di provinsi Guangdong.

Pada pukul 20:00 waktu setempat, lebih dari 1,35 juta orang di 20 kota kecil atau kota sedang di Guangdong terkena dampak badai ini, dan 2.915 rumah roboh diamuk badai serta angin kencang.

Kerugian ekonomi diperkirakan 2,2 miliar yuan (sekitar 324 juta dolar AS), menurut statistik markas besar.

Setelah melemah ke dalam badai tropis, Chanthu bergerak ke tetangganya, Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang pada sekitar pukul 20:00 waktu setempat.

Chanthu menunda 30 penerbangan di Bandara Internasional Baiyun di Guangzhou.

Namun, beberapa penumpang telah terdampar di bandara itu, menurut para petugas bandara Baiyun.

Bandara juga memberikan makanan gratis dan melakukan pemesanan hotel bagi penumpang yang penerbangannya ditunda lebih dari dua jam.

Sedikitnya 26 penerbangan ke dalam dan ke luar Bandara Internasional Haikou Meilan di Haikou, ibu kota provinsi pulau Hainan, yang berseberang selat dari Guangdong, telah ditunda Kamis.

Para penumpang yang tiba di bandara itu diberi layanan hotel gratis, dan tidak seorang penumpang pun yang terlantar di bandara, kata seorang juru bicara bandara.

Tidak korban dilaporkan dari Hainan.

Jawatan meteorologi di Guangdong memperkirakan, dalam tempo 24 jam mendatang topan Chanthu akan terus melakukan perjalanan ke arah barat laut dengan kecepatan 15-20 kilometer per jam, dan secara bertahap makin melemah.

(H-AK/B002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010