Sousse, Tunisia (ANTARA News) - Rombongan misi kesenian Indonesia yang terdiri dari enam penari dan empat pemain musik dari Liga Tari Krida Budaya Universitas Indonesia mendapat sambutan meriah saat digelar Karnaval Aoussou di kota Sousse, Tunisia.

Penampilan tim kesenian dari Universitas Indonesia yang didampingi tiga staf dari KBRI Tunis yang membawa Bendera Merah Putih bertuliskan "Indonesie" berhasil memukau ribuan warga dan wisatawan mancanegara memadati jalan utama tepi pantai Kota Soussse, 140km selatan Tunisia.

Di Tunisia, Karnaval Aoussou adalah event kultural tahunan yang menyedot paling banyak pengunjung secara bersamaan dalam satu waktu, ujar Dubes RI untuk Tunisia Muhammad Ibnu Said kepada koresponden Antara London, Minggu.

Tercatat sekitar enam sampai tujuh juta wisatawan asing datang ke Tunisia dan kebanyakan mereka selalu menyempatkan untuk menginap beberapa waktu di kota Sousse yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang populer di Tunisia.

Karnaval berlangsung selama satu jam dengan jarak tempuh sekitar dua km. Kerumunan penonton yang berjejalan di sepanjang jalan utama di tepi pantai kota Sousse itu menyambut setiap suguhan rombongan Indonesia dengan teriakan "Vive Indonesie!" (Hidup Indonesia!) dengan penuh kekaguman dan kesan persaudaraan.

Teras dan balkon hotel-hotel yang bertebaran di sepanjang kawasan wisata tersebut pun tampak dipadati para wisatawan yang terkesan sangat antusias menyaksikan karnaval tahunan tersebut.

Karnaval Aoussou memasuki edisi yang ke-52, diikuti 13 negara di antaranya Indonesia, Belgia, Perancis, Brazil, Russia, Serbia, Yunani dan beberapa negara Arab dan Afrika, di samping perwakilan propinsi-propinsi dan perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta. Lebih dari 30 Kereta Rias ikut meramaikan karnaval tersebut.

Hadir sebagai tamu kehormatan dalam karnaval tahun Mohamed Ganouchi, Perdana Menteri Tunisia, dan Hamed Karaoui, Ketua Rassemblement Constituional Democratique (RCD - partai pemerintah).

Saat melewati mimbar kehormatan, rombongan Indonesia berkesempatan menampilkan Tari Indang selama tiga menit di atas panggung yang disediakan di depan mimbar kehormatan, dan mendapat sambutan hangat dan tepuk yang meriah.


Bunga Jasmin

Sebagai tanda kesan dan kegembiraan, PM Gannouchi menghadiahkan dua ikat machmoum (bunga Jasmin dan Foll) kepada Dubes RI, Muhammad Ibnu Said.

Setelah melewati mimbar kehormatan, rombongan terus memukau para penonton dengan berbagai tarian yang terus-menerus disambut dengan sangat meriah. Teriakan penonton yang menyerukan nama Indonesia mengiringi rombongan hingga akhir karnaval.

Sebagai ungkapan kegembiraan atas suksenya penampilan rombongan Indonesia, Dubes RI mengundang para penari menikmati makan malam di restoran Jepang di mana tiga orang Indonesia bekerja sebagai chef dan juru masak.

Seusai makan malam, Dubes menyampaikan machmoum yang dititipkan Perdana Menteri Tunisia kepada ketua rombongan Mayyada Almasjhur dan Ketua Liga Tari Krida Budaya UI Fadhlan Al Abrar.

Mayyada Almasjhur kepada koresponden Antara London mengatakan bahwa pengalaman yang benar- benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata karena tidak pernah terpikir bisa tampil dalam berbagai festival di Tunisia.

"Pastinya senang dan bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia," ujar mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UI yang disetujui oleh rekan rekannya.

Mayyada mengakui bahwa penonton di Tunisia sangat antusias dalam berbagai tari yang ditampilkannya dan yang paling tidak kita sangka adalah masyarakat disini ternyata tahu Indonesia. Meski banyak sekali masyarakat yang menyangka kita dari Cina, ujarnya.

Selama di Tunisia misi kesenian Liga Tari Krida Budaya Indonesia tampil di tiga kota di Tunisia, sebelumnya mereka tampil pada pembukaan Festival International di Djerba, Festival international de Gafsa di kota Gafsa serta Festival international de Sousse di kota Sousse.

Sebelumnya misi kesenian UI ini juga pernah tampil di Eropa Timur seperti di Kroasia, Ungaria dan Polandia selama dua bulan mengikuti festival internsional yang digelar di setiap negara termasuk di Italia,

Tim misi kesenian dari UI itu terdiri dari Anisa Tasya Priastika dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Era Para Restina dari Fakultas Psikologi, serta Fadhlan Al Abraar,

Mayyada Almasjhur, Rossa KSP, Sitanti Pujiharti, Taufiqurrachman dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, dan Asih Mayasari, Mardiko serta Sanya Nataya Emil dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, mereka didampingi seorang pemusik profesional Nasrul Zein.(ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010