Medan (ANTARA News) - Hutan bakau di pinggiran muara Sungai Percut Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara (Sumut), terancam punah beberapa tahun mendatang akibat pembukaan lahan tambak udang yang tidak terkendali.

Beberapa warga di sekitar muara Sungai Percut di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Senin, mengkhawatirkan kemungkinan punahnya hutan bakau di daerah mereka itu.

Mereka mengatakan, ancaman serius terhadap hutan bakau itu sudah terlihat sejak lima tahun lalu akibat gencarnya pembukaan lahan tambak udang di muara daerah aliran Sungai (DAS) Percut.

"Di Kelurahan Nelayan Indah ini saja sudah puluhan hektare hutan mangrove yang diperkirakan berubah fungsi menjadi areal tambak udang," kata Umar.

Warga Kelurahan Nelayan Indah yang sudah puluhan tahun bermukim di daerah itu mengatakan, lahan tambak tersebut dikuasai dan dikelola oleh sejumlah warga setempat dan pengusaha.

Para pemilik tambak itu diuntungkan oleh relatif mudahnya mereka mendapat pasokan air payau serta pangsa pasar komoditas udang yang cukup luas, katanya.

Umar mengatakan, tidak tertutup kemungkinan, aksi penebangan pepohonan hutan bakau itu masih akan terjadi di masa mendatang.

Akibatnya, kemungkinan punahnya hutan bakau di wilayah itu bisa menjadi kenyataan jika pihak terkait tidak segera melindungi hutan bakau yang tersisa dari aksi penebangan liar.

Ia mengatakan, tindakan pencegahan dan penyelamatan hutan bakau di sekitar kawasan perkampungan nelayan itu belum dilakukan secara terpadu baik oleh pemerintah maupun masyarakat dan relawan organisasi pencinta lingkungan hidup.

Pengalihan fungsi hutan bakau menjadi lahan tambak itu, menurut dia, turut memicu menurunnya populasi ikan, udang dan kepiting di muara DAS Percut sehingga berdampak buruk pada hasil tangkapan nelayan tradisional di Medan Labuhan dan sekitarya.

Kondisi tersebut diperparah lagi dengan kasus pencemaran limbah cair ke DAS Percut yang diduga berasal dari sejumlah pabrik di kawasan insdustri Medan (KIM) Mabar, katanya.

Sebagai negara bahari, Indonesia miliki hutan bakau yang luas. Diperkirakan luas hutan bakau negara kepulauan terbesar dunia ini mencapai 2,5 - 4,5 juta hektar.
(T.ANT-197/R013/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010