"Kami memang belum bisa menggiatkan sosialisasi karena masih menunggu hasil tender," ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan tender membutuhkan waktu cukup lama yakni minimal 45 hari.
Namun, ia mengatakan, saat ini, pihaknya ikut sosialisasi elpiji bersama PT Pertamina (Persero) dan juga Kementerian Dalam Negeri yang sudah turun anggarannya.
Evita menambahkan, selain itu, sembari menunggu tender, pihaknya mempersiapkan peningkatan sosialisasi dan terus mengecek kasus-kasus ledakan yang terjadi.
Ia mengatakan, berdasarkan pengecekan, terdapat kecenderungan peningkatan jumlah kerusakan valve akibat pengoplosan.
"Namun, kami juga mengecek betul, apa hanya itu. Kita tidak berhenti mengatasi kasus ledakan elpiji," katanya.
Ia melanjutkan, sekarang ini, Pertamina sudah lebih berhati-hati, sehingga langsung mengganti valve yang rusak.(*)
(T.K007/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010