Yogyakarta (ANTARA News) - Dalam satu pekan ini tercatat ada tiga pesawat terbang komersil yang harus mendarat darurat di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta karena mengalami gangguan pada mesin.

"Ketiga pesawat tersebut semuanya melakukan `return to base` (RTB) atau kembali ke bandara pemberangkatan, setelah beberapa saat tinggal landas dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta," kata Manajer Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Halendra, Kamis.

Menurut dia, ketiga pesawat komersil yang mendarat darurat tersebut yakni Air Asia sekitar lima hari lalu, kemudian Lion Air pada Senin (26/7) dan terakhir Mandala Airlines pada Rabu (28/7).

"Langkah pilot untuk RTB setelah tinggal landas ini merupakan tindakan yang tepat karena merasa ada gangguan dalam mesin pesawat, daripada dipaksakan untuk terus melanjutkan penerbangan justru lebih besar risikonya dan langkah ini merupakan prosedur dalam keselamatan penerbangan," katanya.

Ia mengatakan, meskipun melakukan pendaratan darurat namun semua pesawat tersebut berhasil mendarat dengan sempurna dan tidak sampai menimbulkan korban.

"Jika pilot menghubungi menara dan menyatakan ada gangguan sehingga memutuskan untuk kembali maka kami juga siap untuk melakukan persiapan pendaratan darurat seperti menyiapkan mobil pemadam kebakaran dan ambulans serta perlengkapan lainnya," katanya.

Halendra mengatakan, keputusan untuk mendarat darurat ini tidak sampai menimbulkan gejolak dari para penumpang karena informasi yang sebenar-benarnya selalu disampaikan kepada penumpang.

"Penumpang diberi pengertian kenapa pesawat harus RTB dan hak-hak mereka juga dipenuhi termasuk fasilitas makanan saat menunggu dan bagi yang kemudian membatalkan penerbangan tiket diganti penuh," katanya.
(ANT/A024)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010