Jakarta (ANTARA) - Penyerang Manchester City, Raheem Sterling menjadi korban pelecehan rasial di Instagram kurang dari 48 jam setelah kampanye boikot media sosial (medsos) sepak bola Inggris berakhir.

Pelecehan tersebut terjadi setelah kemenangan City di semifinal Liga Champions atas Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu (05/5).

Seorang juru bicara Facebook, yang memiliki Instagram, mengatakan pada Rabu bahwa perusahaan telah menghapus komentar tersebut dan mengambil tindakan terhadap akun yang bertanggung jawab.

Baca juga: Pangeran William gabung gerakan klub bola boikot medsos
Baca juga: UEFA gabung kampanye boikot medsos


"Pelecehan rasial yang dikirim ke Raheem Sterling tidak dapat diterima dan kami tidak menginginkannya di Instagram," demikian pernyataan dari juru bicara itu yang dikutip BBC pada Kamis.

"Tidak ada satu hal pun yang akan memperbaiki tantangan ini dalam semalam, tetapi kami berkomitmen untuk melakukan apa yang kami bisa untuk menjaga komunitas kami aman dari penyalahgunaan."

Sebelumnya, dua suporter City dilarang menyaksikan sepak bola di stadion selama lima tahun pada Januari tahun lalu karena melakukan pelecehan rasial terhadap Sterling.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah meminta pemerintah Inggris untuk memperkenalkan undang-undang untuk memaksa perusahaan media sosial berbuat lebih banyak untuk memberantas pelecehan daring menyusul boikot empat hari komunitas olahraga akhir pekan lalu.

Baca juga: Pekan depan klub-klub Inggris boikot medsos lawan kekerasan daring
Baca juga: Polda Metro identifikasi akun medsos pemicu kerumunan Jakmania

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021