Palangkaraya (ANTARA News) - Menurut Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan, ada sekitar tiga triliun rupiah dana Kementerian Kehutanan yang belum terserap untuk upaya penanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola bersama masyarakat.

Hal itu dikemukakannya saat memberikan sambutan di acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Tengah (Kalteng) di Palangkaraya, Minggu.

Dikatakannya, dana sekitar tiga triliun rupiah tersebut ada dalam skema Badan Layanan Umum (BLU) yang untuk kasus Kalteng dapat digunakan untuk rehabilitasi kawasan bekas proyek Pengembangan Lahan Gambut (eks-PLG).

Diakuinya, memang tidak mudah untuk memperbaiki kondisi di kawasan eks-PLG walaupun dari sekitar 1,5 juta hektar kawasan gambut yang rusak di Kalteng, 500ribu hektar diantaranya sudah dijadikan kawasan taman nasional.

Dia mengharap ada tindakan penelitian dan pengkajian untuk menentukan kawasan mana yang dapat diperbaiki dan ditanami hutan tanaman industri dan dikelola bersama masyarakat.

Jika HTI dikelola bersama masyarakat, dan proposal yang diajukan dinilai layak, maka masyarakat akan mendapatkan dana bergulir sebesar delapan juta rupiah per hektar yang ditanami dan dibayar kembali di tahun ke-tujuh.

Selain itu, ia juga memaparkan sejumlah program penanaman yang menjadi fokus Kementerian Kehutanan berikut anggaran dana yang menyertai tahapan pelaksanaan programnya di tingkat masyarakat.

Menurutnya, selama dua tahun ke depan pihaknya menargetkan menanam di sedikitnya 500 ribu hektar per tahunnya dalam skema hutan rakyat, hutan desa dan hutan kemasyarakatan.

Diungkap, ada anggaran sekurangya lima juta rupiah per hektar untuk penanaman dan perawatannya hingga dua tahun setelah ditanam. Itu dilakukan agar pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

Untuk pembibitan ada yang disebutnya sebagai Kebun Bibit Rakyat (KBR), yang jika dikembangkan kelompok, per kelompoknya bisa dibantu hingga 50 juta rupiah untuk menghasilkan setidaknya 50 ribu bibit siap tanam jadi satu batangnya dihargai seribu rupiah.

Bibit itu, kata Zulkifli, kalau ditanam di lahan milik perorangan akan dibantu sampai tumbuhnya sejumlah 1,3 juta rupiah per hektar."Tapi kalau di kawasan hutan, maka akan dapat bantuan lima juta rupiah per hektar" katanya lagi.

"Saat ini musimnya menanam bukan lagi musim TPTI, Tebang Pasti Tanam InsyaAllah" katanya yang disambut tawa peserta Muswil. TPTI yang merupakan singkatan dari Tebang Pilih Tanam Indonesia memang sedang diparodikan kepanjangan oleh Zulkifli Hasan.

Saat itu ia juga meminta segenap kader PAN turut mendukung program-program Kementerian Kehutanan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010