Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) Lutfi Hakim mengancam memecat anggota organisasiany yang terbuktipelaku bentrokan dengan warga Rempoa Sabtu malam (31/7) hingga Minggu dinihari (1/8).

"Kita akan pecat bila berdasarkan penyelidikan kepolisian dinyatakan bersalah. Tidak ada toleransi lagi," tandasnya usai pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo, Pemuda Pancasila, Kembang Latar dan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), di Mapolda Metro Jaya, Minggu.

Lutfi meminta maaf atas peristiwa Sabtu malam dan dia juga meminta anggotanya tidak terpancing provokasi.

"Atas nama pribadi saya mohon maaf akibat terjadi ketidaknyamanan yang mengatasnamakan FBR," tuturnya.

Sementara Ketua Umum Kembang Latar Bahyudin menganjurkan semua ormas menjaga wilayahnya dan silaturahim, sehingga wilayah Jakarta dan sekitarnya tenang.

"Saya minta anggota saya untuk tidak terprovokasi, sehingga melakukan aksi-aksi anarkis," katanya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo mengundang tokoh-tokoh organisasi masyarakat untuk berdialog bersama.

Menurut Kepala Bidang Humas Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar, mereka sepakat menahan diri dan tidak anarkis, sehingga mengganggu ketertiban umum.

"Empat ormas pun berkomitmen untuk mendukung langkah polisi dalam menyelesaikan kasus ini," katanya.

Boy mengatakan, meski empat ormas telah bersepakat menahan diri, proses hukum terus berjalan karena ditemukan berapa senjata tajam yang digunakan dalam bentrokan tersebut.

Bentrokan warga Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan dengan puluhan anggota FBR itu terjadi Sabtu malam (31/7) sekitar pukul 21.30 WIB gara-gara penurunan bendera organisasi massa tersebut.

"Peristiwa bentrok dipicu penurunan bendera FBR oleh warga lainnya," kata seorang warga yang tinggal sekitar lokasi kejadian, Yunus .

Yunus menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung singkat, namun memicu aksi saling lempar batu, dan beberapa di antara warga membawa sejumlah benda keras seperti golok, kayu, dan besi.

Peristiwa tersebut juga mengakibatkan satu unit mobil dan satu sepeda motor terbakar.

Hingga kini, polisi Polres Jakarta Selatan masih memeriksa 32 orang anggora FBR.

"Ekses dari kericuhan semalam sebanyak 32 orang sudah kita amankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Gatot Eddy Pramono di Jakarta Selatan, Minggu.

Polisi juga menyita sejumlah senjata tajam terdiri 16 parang, besi, linggis dan obeng serta double stick, juga 15 unit sepeda motor(*)

S037/A011/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010