Karanganyar (ANTARA News) - Jadwal penyaluran beras rakyat miskin (raskin) untuk di daerah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dimajukan untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga bahan pokok, khusunya beras.

"Kami menyalurkan beras raskin mulai Senin (2/8) dan ini memang lebih awal dibanding biasanya dan ini dimaksudkan untuk menekan kenaikan harga beras di pasar," kata Kepala Gudang Bulog Subdivre III-306 Mojolaban Sugiyanto kepada wartawan di Karanganyar, Senin.

Untuk beras raskin yang disalurkan kepada masyarakat di Karanganyar sebanyak 905,235 ton. "Harga beras kelas medium sekarang ini telah mencapai Rp 5.500/kg, dari yang semula sekitar Rp 5.100/kg. Dengan adanya penyaluran beras ini diharapkan bisa menurunkan harga beras dengan kelas yang sama berkisar Rp 50-Rp 100/kg," katanya.

Penyaluran raskin lebih awal ini untuk mengantisipasi kekurangan cadangan atau stok beras yang ada di masyarakat. Untuk raskin yang dibagikan ini merupakan stok beras 2010 atau baru sekitar tiga bulan tersimpan di gudang Bulog.

"Apabila beras tidak layak dikonsumsi, kami siap mengganti tanpa memungut biaya apa pun dari pihak desa/kelurahan," katanya.

Terkait penyaluran raskin mulai 2-7 Agustus 2010, kemarin Paguyuban Camat Karanganyar juga meninjau langsung Gudang Bulog Mojolaban. Mereka bermaksud melihat langsung kondisi beras yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Kabag Perekonomian Setda Karanganyar, Ambang Wibowo mengatakan, beras sebanyak 905,235 ton nantinya akan disalurkan ke 60.349 rumah tangga miskin (RTS), yang tersebar di seluruh desa/kelurahan. Setiap kepala keluarga (KK) miskin nantinya akan mendapatkan 15 kg beras, dengan harga tebus Rp 1.600/kg.

Beras tersebut disalurkan kepada masyarakat miskin dengan menggandeng Satgas yang ada di tiap kecamatan dan kelurahan atau desa. Menurut Ambang, tiga daerah yang menerima jatah raskin terbesar yakni Kecamatan Gondangrejo yang akan menyerap 85,095 ton raskin. Disusul Kecamatan Karanganyar Kota (79,125 ton) dan Mojogedang (75,960 ton).

Kasubbag Kesejahteraan Rakyat Setda Karanganyar, Warto mengatakan, jumlah penerima raskin 2010 dibanding 2009 lalu turun sekitar 35 RTS. "Turun atau tidaknya penerima raskin tergantung dari data yang diberikan Badang Pusat Statistik (BPS). Penerima raskin 2010 ini mengacu pendataan BPS 2008 lalu," katanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010