Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN memastikan penjualan saham greenshoe (saham tambahan) PT BNI Tbk akan terealisasi pada kuartal III.

"Greenshoe akan lebih dahulu dibanding rencana perusahaan menawarkan saham baru (right issue)," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di sela paparan Non-Deal Roadshow BUMN II, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

Menurut Mustafa, saat ini waktu yang sangat tepat untuk merealisasikan greenshoe, selain harga saham BNI sudah mencapai sekitar Rp3.000 per lembar, juga kondisi pasar saham yang sangat mendukung.

"Kita usahakan secepatnya, karena pemerintah sedang membutuhkan dana untuk APBN," katanya.

Green shoe adalah penambahan jumlah penawaran saham oleh penjamin emisi ketika BNI melakukan penawaran saham, yang tujuannya mengurangi volatilitas (gejolak) harga saham setelah pencatatan di bursa.

Pemerintah mengantongi saham greenshoe BNI sebesar 3,1 persen atau setara dengan jumlah saham mencapai 473,84 juta lembar.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk setoran privatisasi BUMN kepada pemerintah pada 2010.

Mustafa menuturkan, soal realisasinya akan lebih cepat karena BNI sudah memiliki penasehat keuangan, dan tidak perlu mendapat persetujuan dari DPR.

Berbeda dengan greenshoe, program privatisasi right issue, diutarakan Mustafa, masih dalam pembahasan dengan DPR.

Meski begitu, Mustafa menjelaskan, bahwa right issu tetap diupayakan terealisasi pada tahun 2010.

Diperkirakan, nilai hasil greenshoe akan mencapai Rp1,2 triliun-Rp1,44 triliun. Sementara dana hasil right issue sekitar Rp4 triliun-Rp6 triliun.
(R017/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010