Banda Aceh (ANTARA News) - Untuk mengisi liburan puasa, siswa lebih ideal dititipkan di Pondok Pesantren (Ponpes) guna memperdalam agama Islam sekaligus membentuk prilaku sederhana di kalangan remaja muslim, kata Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Zulkifli Saidi.

"Secara pribadi saya berpendapat bahwa masa liburan puasa yang selama ini diisi dengan kegiatan pesantren kilat di sekolah-sekolah, maka ke depan sebaiknya siswa dititipkan di Ponpes atau jika di Aceh disebut Dayah," katanya kepada ANTARA di Banda Aceh, Sabtu malam.

Khusus di Aceh, tambahnya liburan sekolah cukup panjang yakni sejak satu atau dua hari menjelang puasa hingga sepekan setelah lebaran Idul Fitri.

"Itu sebuah gagasan yang saya sampaikan, khusus di Aceh mungkin lebih ideal dititipkan di Dayah, sebab para siswa bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana kemandirian seorang santri dalam upaya memperoleh ilmu di lembaga pendidikan agama itu," jelasnya.

Zulkifli menjelaskan pasentren kilat telah menjadi kegiatan rutin setiap liburan puasa yang digelar di masing-masing sekolah tidak hanya di Aceh, tapi juga sudah merata di Indonesia yang mayoritas penduduknya pemeluk Islam.

"Keuntungan lain jika siswa dititipkan, misalnya dua atau tiga pekan selama Ramadan di Ponpes yakni mereka tidak jenuh karena setiap saat selama ini berinteraksi hanya dengan guru dan teman di sekolahnya saja, tapi jika di Dayah sudah memiliki teman atau guru lain," jelasnya.(*)

A042/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010