Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video yang menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu muncul di Facebook, pada Selasa (11/5), yang diklaim sebagai ancaman negara Yahudi itu kepada muslim di dunia.

Akun bernama "Bekam Totok Kiropraksi Paz" mengunggah video itu disertai narasi sebagai berikut:

"Netanyahu berkata di depan kamera: Pertama kita membunuh Muslim dengan peluru, lalu dengan rudal, lalu dengan vaksin"

Unggahan itu mendapatkan sembilan komentar. Sedangkan video yang ditampilkan telah dilihat hingga lebih dari 100 kali pada Jumat (14/5) malam.

Namun, apakah benar PM Israel mengancam akan membunuh muslim dengan vaksin?
 
Tangkapan layar unggahan hoaks yang mengklaim ancaman PM Israel Benjamin Netanyahu kepada muslim lewat vaksin. (Facebook)


Penjelasan:
Video tentang PM Israel yang diunggah pemilik akun Facebook itu bukanlah berisi ancaman terhadap muslim di dunia terkait konflik yang terjadi di kawasan Sheikh Jarrah saat ini.

Itu adalah video penjelasan Netanyahu atas jarum suntik yang dipakainya saat menerima vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech pada akhir Desember 2020. Jarum itu lantas disimpan di ruang kerjanya sebagai suvenir.

"Itu adalah jarum suntik yang memberikan vaksin pertama kepada saya dari jutaan vaksin yang kami bawa ke Isral. Kami akan menjadi negara pertama di dunia yang lepas dari (krisis) virus corona. Dengan keyakinan, segalanya bisa terjadi," katanya seperti dikutip The Independent pada 19 Januari 2021.

Di ruang yang sama, Netanyahu juga menyimpan sebuah model rudal anti-balistik yang disebut Panah Israel.

"Setiap kali seseorang datang dari luar negeri, saya akan tunjukkan panah ini (rudal anti-balistik). Dan sekarang, saya akan menunjukkan hal lain, panah yang lain (jarum suntik vaksin COVID-19)," demikian pernyataan PM Israel itu dalam rekaman video.

Baca juga: Israel tembakkan artileri ke Gaza, serangan roket Palestina berlanjut

Baca juga: DK PBB akan bahas konflik Israel dan militan Palestina pada Minggu

Baca juga: PM Netanyahu sebut Israel hampir akhiri pembatasan COVID-19

Pewarta: Tim JACX
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021