Banda Aceh (ANTARA News) - Kaum muslim diminta untuk menjadikan Ramadan 1431 Hijriyah sebagai momentum pembersihan diri serta wahana memperkuat persaudaraan sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muhammad Nazar ketika menyampaikan ceramah Ramadan perdana di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa.

"Jadikan Ramadan sebagai bulan untuk membersihkan diri dan melatih diri, menahan hawa nafsu dan tawaqal dalam hidup," kata Muhammad Nazar.

Ia juga minta umat muslim terutama masyarakat Aceh memanfaatkan bulan yang suci dan mulia bagi umat Islam itu sebagai sarana membersihkan hati, jiwa dan pikiran serta menghilangkan semua perselisihan.

"Mumpung masih ada kesempatan, saya berharap kepada seluruh umat muslim memanfaatkan bulan Ramadan ini untuk membersihkan hati, jiwa dan pikiran, sebab belum tentu tahun depan kita akan bertemu lagi dengan bulan yang suci dan mulia ini," katanya.

Wagub juga mengatakan tidak mudah bagi seorang manusia untuk menahan diri, mengendalikan jiwa dari segala cobaan dan hawa nafsu terutama pada bulan Ramadan.

Nazar mengatakan pada dasarnya, bulan Ramadan mampu mengubah persepsi dan perilaku seorang muslim, orang fasik menjadi malu menampakkan kefasikannya, orang munafik menjadi enggan mempertontonkan kemunafikannya.

Begitu juga orang zalim akan mengurangi intensitas kezalimannya dan orang shaleh makin bersemangat menambah amal baiknya dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Namun tidak sedikit juga umat muslim yang hanya menjadikan Ramadan sebagai seremoni atau simbol semata akibat tidak memahami makna bulan yang penuh berkah dan maqfirah itu.

"Jangan sampai Ramadan menjadi simbol saja dan kita harus memahami makna bulan puasa ini dan menjadikannya bulan untuk berjihad melawan hawa nafsu," kata Muhammad Nazar. (IRW/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010