Makassar (ANTARA News) - Pertamina Region VII Sulawesi akan menerapkan budaya antre bagi pengendara yang akan memanfaatkan bahan bakar minyak bersubsidi, menyusul kebijakan pemerintah yang akan mengurangi pemakaian BBM bersubsidi khusus premium.

"Masyarakat kita memang harus diberikan pemahaman seperti ini, kalau mau beli yang murah harus antre. Tetapi kalau tidak mau antre, silahkan beli pertamax," kata General Manager BBM Retail Region VII Pertamina Ferdy Novianto, di Makassar, Rabu.

Ferdi menjelaskan, pihaknya akan menutup jatah pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khususnya premium di sejumlah SPBU di Sulawesi, dan dialihkan ke pertamax pada saat jam-jam beraktivitas.

"Jadi jatah pasokan premium hanya akan dibuka kembali pada pukul 00.00 - 05.00 dan dalam seminggu hanya Sabtu dan Minggu yang akan ditawarkan premium ke masyarakat," ucap dia.

Dia mengatakan, pihaknya sejak 9 Juni 2010 sudah melakukan sosialisasi pengalihan BBM dari jenis premium ke pertamax, dan hal serupa dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

"Sebenarnya ini hanya imbauan moral saja, kami belum melakukan tindakan apa-apa. Tetapi kami berharap ada yang sudah mulai beralih," kata dia.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sulawesi Selatan, Latunreng menyebutkan, jika sosialisasi pengurangan BBM bersubsidi itu dilakukan di bulan Ramadhan, jelas akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

"Masyarakat kita itu masih sulit menerima yang namanya perubahan, karena masyarakat kita gampang panik dengan adanya perubahan kebiasaan mereka," ucap dia

Dia menilai, karakter masyarakat di Sulsel sangat senang dengan yang namanya harga murah dan hal ini tidak bisa dilihat dari tingkat kemampuan masyarakat, apakah dia orang kaya atau miskin. (HK/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010