Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Puluhan sopir bus yang melayani penumpang rute Pelabuhan Bakauheni-Terminal Induk Rajabasa, Lampung, mogok dan berkumpul di Terminal Pelabuhan Bakauheni, Rabu.

Wakil Kepala Polisi Kawasan Pelabuhan (KSKP), Iptu Karno, mengatakan, aksi mogor beroparasi ini karena tempat yang biasa menjadi mangkal kendaraan bus diubah oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Dia mengatakan, sejumlah sopir bus ingin tempat mangkal tidak dipindahkan karena sudah menjadi kebiasaan tujuan penumpang yang turun di Pelabuhan Bakuaheni, sehingga mereka khawatir penumpangnya berkurang.

"Aksi mogok operasi itu membuat puluhan penumpang yang turun dari Pelabuhan Merak di Bakuheni menunggu hingga berjam-jam untuk menuju Terminal Induk Rajabasa, namun tidak menimbulkan penumpukan," kata dia.

Menghindari aksi anarkis para sopir, dia mengatakan, pihak kepolisian langsung turun ke lokasai untuk mengamankan dan meredam kondisi yang mulai memanas itu.

"Aksi bisa diredam petugas, setalah perwakilan pihak sopir bus dan pengurus melakukan rapat bersama PT Indonesia Ferry (IF) Dinas Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Lampung Selatan," kata dia.

Dari keputusan tersebut dia mengatakan, tempat mangkal bus tetap berlokasi ditempat yang sama karena sebelumnya penertiban terminal yang dilakukan Dishub Provinsi Lampung tidak ada koordinasi dengan pihak Polsek Kawasan Pelabuhan Bakauheni.

Sementara, itu pengurus Organda Baakauheni, Kadek Sutardi, mengatakan, pada intinya para sopir bus lokal itu ingin tempat mangkalnya tidak dipindah sesuai dengan hasil keputusan rapat.

Setelah beberapa jam, Terminal Pelabuhan Bakauheni kembali normal dan aktivitas penumpang yang hendak menuju Terminal Induk Rajabasa kembali normal begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, salah satu petugas dari Dinas Perhubungan Provinsi Lampung yang enggan disebut namanya, penertiban tersebut merupakan salah satu persiapan pemerintah untuk memperlancar arus mudik lebaran di Pelabuhan Bakauheni.

(ANT-048/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010