Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Persebaya Surabaya mendapatkan dana pinjaman untuk melunasi tunggakan dua bulan gaji dan 25 persen uang muka kontrak para pemain serta pelatihnya.

Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengungkapkan dana pinjaman itu diperoleh dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Machmud Mattalitti, namun tidak disebutkan jumlahnya.

"Bantuan pinjaman dari Pak La Nyalla itu bersifat pribadi, karena beliau sangat prihatin dan tersentuh dengan kondisi Persebaya saat ini," kata Saleh.

Ia sangat berharap bantuan dari La Nyalla Mattalitti tidak hanya berhenti sampai di sini, karena Persebaya sangat membutuhkan dukungan finansial dari semua pihak.

Sejak dua bulan terakhir, pengurus Persebaya kesulitan melunasi pembayaran gaji dan uang muka kontrak pemain, karena dana bantuan sekitar Rp8,9 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya belum bisa dicairkan.

Kondisi itu terjadi akibat terjadinya dualisme kepengurusan di organisasi Pengurus Cabang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Surabaya, yakni pimpinan Saleh Mukadar dan satunya pimpinan Wisnu Wardhana.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Surabaya menganggap kedua kepengurusan PSSI tersebut tidak sah, sehingga tidak berhak mendapatkan dana pembinaan.

Saleh Mukadar berharap konflik kepengurusan Pengcab PSSI Surabaya segera berakhir, sehingga roda pembinaan sepak bola bisa berjalan dan tim Persebaya dapat segera membentuk tim menghadapi kompetisi musim 2010/2011.

Sebagai wujud keseriusannya menyelesaikan konflik tersebut, anggota DPRD Jatim itu menawari Wisnu Wardhana untuk menjadi manajer Persebaya musim depan.

"Dengan menjadi manajer, Pak Wisnu Wardhana biar mengetahui secara langsung bagaimana sulitnya mengurusi Persebaya," tambahnya.

Pada Selasa (10/8) malam, tim Persebaya yang baru saja terdegradasi ke Divisi Utama, secara resmi dibubarkan oleh pengurus.

Secara terpisah, bendahara Persebaya Hendri Suhariyanto mengatakan dana pinjaman yang diperoleh belum bisa segera dicairkan, karena jumlahnya cukup besar.

"Kemungkinan baru besok (Kamis, 12/8) dana itu cair, karena kami butuh waktu untuk mencairkan dana besar itu. Kami berharap para pemain bisa sedikit sabar," katanya tanpa menyebut jumlah tunggakan yang harus dilunasi.

Sementara itu, sebagian besar pemain dan pelatih yang sudah telanjur datang ke Wisma Persebaya, terlihat kecewa dengan belum cairnya gaji dan uang muka kontraknya.

Padahal, saat pembubaran tim sehari sebelumnya, pengurus telah menjanjikan pelunasan hak-hak pemain pada Rabu ini.  (D010/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010