Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memastikan akan membentuk badan usaha patungan antara Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan swasta untuk membangun jembatan selat sunda (JSS) senilai Rp150 triliun.

Ketua Harian Tim Nasional Persiapan Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) Ahmad Hermanto Dardak, di Jakarta, Jumat, mengatakan, rencana membentuk badan usaha itu merupakan hasil pertemuan pihak terkait.

Kelembagaan tersebut nantinya terdiri atas BUMN, BUMD kedua provinsi antara Banten dan Lampung, serta swasta.

"Mereka ini nanti yang akan melaksanakan pembangunan selat sunda," kata Hermanto Dardak yang juga Wakil Menteri Pekerjaan Umum ini.

Ia menjelaskan tugas utama badan usaha itu, selain membiayai pembangunan JSS, juga bisa melakukan pengembangan kawasan di sekitarnya.

"Pembangunan JSS dan kawasan sekitarnya sudah sesuai dengan rencana tata ruang setempat," katanya.

Menurut dia, pembangunan JSS akan dimulai pada awal 2014, didahului dengan pengkajian dan pendanaan, kemudian diteruskan dengan pekerjaan fisik.

"Kita butuh waktu panjang untuk melakukan penerapan, kajian dan dampaknya. Apalagi JSS ini merupakan jembatan terpanjang di dunia yang menggunakan sistem suspensi," kata Hermanto.

Panitia sendiri, kata dia masih membahas berbagai macam masukan para pakar dan ahli jembatan di Indonesia. "Semua ahli kita minta melakukan persentasi agar JSS menjadi yang terbaik, karena JSS mempunyai karakter berbeda dibandingkan jembatan seperti Suramadu yang menggunakan kabel `style`," katanya.

Hermanto antara lain menyebut beberapa segmen yang sedang dikaji tim adalah aspek kelembagaan, masalah pengembangan kawasan, aspek teknis di laut, keamanan, rute yang paling pas, dan menggunakan jembatan jenis apa yang paling cocok dan tepat bagi JSS.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga sedang mempersiapkan dan mempelajari kecepatan angin, kondisi palung paling kecil dan besar, sehingga bisa menentukkan titik jembatan yang paling pas.

"Memang secara tehnik JSS ini memang layak untuk dibangun," katanya.

Namun demikian, menurut dia, tidak berarti pemerintah asal membangun, karena material yang digunakan juga harus mempunyai kualitas tinggi yang 80 persen diupayakan dari produk lokal seperti baja dari PT Karakatau Steel, dan semen dari Indonesia.

Hermanto menambahkan pembangunan JSS ini diperkirakan akan membutuhkan waktu 10 tahun lebih dengan investasi sebesar Rp150 triliun.

Jika menggunakan jembatan suspensi, kata dia, maka ketinggian jembatan JSS diperkirakan mencapai 80 meter di atas permukaan air laut. JSS ini akan dilengkapi dengan jalur kereta api.

Saat ini ada beberapa BUMN yang tertarik untuk membantu pembangunan JSS, seperti PT Jasa Marga (persero) Tbk, PT Wijaya Karya Tbk dan sejumlah BUMN lain serta swasta. (E008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010