Bukares (ANTARA News/AFP) - Simon Wiesenthal Center, organisasi hak asasi manusia Yahudi, pada Jumat, mengecam Presiden Israel Simon Peres, yang memberi penghormatan kepada Romania karena menyelamatkan 400.000 orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Pusat HAM Yahudi yang berpusat di Jerusalem tersebut menyuarakan "keterkejutan dan kekecewaannya" kepada Peres, yang gagal menyampaikan "peran sentral yang dimainkan oleh rejim diktator Romania Marshal Ion Antonescu dalam pembunuhan massal atas sebanyak 280.000 sampai 380.000 orang Yahudi Ukraina dan Romania selama Holocaust".

Selama taklimat bersama timpalannya dari Romania Traian Basescu, Kamis (12/8), Presiden Israel --yang sedang berkunjung itu-- mengatakan, "Kami takkan pernah lupa bahwa pada hari-hari paling kelam di Eropa di bawah Nazi, Romania bangkit dan menyelamatkan banyak nyawa orang Yahudi di sini dan 400.000 di antara mereka pergi ke Israel dan mereka adalah pendiri Israel."

Pusat itu mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa Peres "berusaha menekankan unsur positif dalam sejarah kaum Yahudi Romania".

Namun "kegagalannya mengutuk kejahatan mengerikan rejim Antonescu terhadap rakyat Yahudi tampaknya memiliki konsekuensi yang sangat mengerikan, terutama di Romania dan tempat lain di Eropa Timur, tempat berkembang kecenderungan ... untuk membantah atau mengecilkan peran yang sangat penting yang dimainkan oleh kolaborator Nazi setempat dalam pembantaian bangsa Yahudi".

Kelompok tersebut menyeru Peres "agar memperbaiki dan sepenuhnya menjelaskan pernyataannya yang tak menguntungkan itu".

Romania telah lama membantah keterlibatannya di dalam Holocaust, yang memicu kecaman dari Israel dan organisasi Yahudi.

Satu komisi ahli sejarah internasional yang didirikan pada 2003 menetapkan bahwa sebanyak 270.000 orang Yahudi Ukraina dan Romania tewas antara 1940 dan 1944, selama pemeritah pro-Nazi Ion Antonescu. Sementara itu, sebanyak 25.000 orang Gypsy dideportasi, separuh dari mereka tewas.(*)

(Uu.C003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010