Beirut (ANTARA News/AFP) - Pasukan Lebanon Sabtu membunuh dua militan Islam, termasuk kepala kelompok yang terinspirasi Al-Qaeda ketika dalam pertempuran melawan angkatan darat pada 2007 menewaskan ratusan orang, kata juru bicara militer.

"Abdel Rahman Awad, salah seorang pemimpin utama Fatah al-Islam," dibunuh bersama dengan seorang militan lain yang dikenal sebagai Abu Bakr dalam kontak senjata di bagian timur wilayah Lembah Bekaa, juru bicara itu mengatakan kepada AFP.

Sebuah sumber pengadilan mengatakan Abu Bakr adalah wakil utama Awad yang memberikan latihan militer kepada para anggota Fatah al-Islam, sebuah kelompok kurang dikenal yang dikatakan terinspirasi Al-Qaeda.

Pada 2007, Fatah al-Islam terlibat pertempuran sengit melawan angkatan darat di kamp pengungsian Nahr al-Bared di Lebanon bagian utara yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan dan menewaskan 400 orang, termasuk 168 prajurit.

Pihak berwenang pengadilan menuduh Awad telah "menghasut" militan untuk melakukan penyerangan dua tahun lalu di kota pelabuhan Tripoli, dekat dengan kamp Palestina, yang menewaskan 21 orang, termasuk 13 prajurit.

Mereka yang kedapatan bersalah menghasut agar melakukan penyerangan mematikan bisa dijatuhi hukuman mati di bawah undang-undang Lebanon.

Awad, salah seorang Islamis paling dicari di Lebanon, menembak ke arah tentara bersama dengan rekannya dan tentara membalasnya hingga menewaskan keduanya, kata juru bicara itu.

Tembak-menembak pecah di kota Chtaura di Lembah Bekaa saat keduanya sedang dalam perjalanan menggunakan identitas palsu, kata angkatan darat.

Sebelumnya, juru bicara itu mengatakan angkatan darat mengejar keduanya sejak mereka muncul dari kamp pengungsi Palestina lain, Ain al-Hilweh di Lebanon selatan, namun ia tidak memberitahukan waktunya.

Sejumlah kelompok ekstrimis diduga telah berlindung di bagian utara dan timur negara itu, dan di 12 kamp Palestina yang tersebar di Lebanon dimana Ain el-Hilweh merupakan yang terbesar.

Awad telah berlindung di Ain el-Hilweh selama lebih dari setahun, menurut angkatan darat, dan dianggap sebagai kepala Fatah al-Islam.

Pihak berwenang juga menuduh bahwa militan Islam yang dicari itu sedang memonitor gerakan pasukan angkatan darat serta penjaga perdamaian PBB yang dipangkalkan di Lebanon selatan.

Para penguasa Lebanon mencurigai Awad akan menjadi pemimpin atau "emir" (pangeran) kelompok kurang dikenal Fatah al-Islam tersebut.

Anggota kelompok yang ditangkap di Suriah mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi negara Suriah dua tahun lalu bahwa Awad mengambilalih kepemimpinan mantan pemimpin kelompok tersebut Shaker Abssi, yang keberadaannya masih tetap misteri.

Abssi -- tampaknya telah lari dari Lebanon -- dan seorang anggota ketiga kelompok tersebut, warga negara Lebanon Abdel Ghani Jawhar, juga diantara figur pimpinan Islamis yang dicari.

Fatah al-Islam telah dikait-kaitkan dengan serangan mematikan yang diarahkan pada pimpinan angkatan darat dan perwira polisi berturut-turut pada Desember 2007 dan Januari 2008, serta tiga penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan pada Juni 2007.

Pada Agustus 2007, Departemen Luar Negeri AS memasukkan Fatah al-Islam, yang menyangkal hubungan formal dengan al-Qaeda, sebagai sebuah kelompok "teroris". (K004/R009/TERJ)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010